Minggu, 27 Februari 2011

Perempuan Suci

Penulis     : Qaisra Shahraz
Penerbit    : Mizan


Ini sebuah kisah yang berlatar belakang sebuah kota kecil di negera Pakistan. Tentang seorang perempuan muslim yang terikat dengan tradisi keluarganya, mengharuskannya mengorbankan masa depannya, kebahagiaannya, dan juga rasa cintanya kepada seorang laki-laki, demi menaati keinginan ayahnya tercinta. Saya tidak bermaksud menceritakan sebuah kisah seperti Siti Nurbaya, atau Perempuan Berkalung Sorban, karena kisah yang tertulis di novel ini, menurut saya lebih menyedihkan daripada apa yang terjadi pada cerita-cerita semacam Siti Nurbaya.

Mengambil cuplikan resensi asli dari novelnya sebagai berikut :
" Terjadi di negeri Pakistan yang eksotis, novel yang banyak mendapatkan pujian ini memaparkan secara melodramatis peliknya realitas seorang perempuan yang hidup di tengah kungkungan tradisi yang dibangun oleh laki-laki".

Seorang perempuan muslim yang cantik jelita bernama Zarri Bano, tiba pada usianya untuk mendapatkan seorang suami untuk masa depannya. Walaupun usianya tergolong lebih tua dibandingkan gadis-gadis lain di desanya, namun tidak mengurangi daya tarik Zarri Bano yang sering diperbincangkan para 'mak comblang' di desa-desa sekitarnya. Lahir di tengah keluarga yang kaya raya, sudah kesekian kalinya Zarri Bano menolak pinangan laki-laki yang datang menghampiri dirinya. Entah karena ayahnya merasa bahwa laki-laki tersebut kurang pantas untuk menjadi pendamping putrinya, atau karena Zarri Bano tidak memiliki minat sedikitpun dengan laki-laki yang selama ini dijodohkan dengannya. Sampai dengan saat ini, kenyataan tersebut tidak merisaukannya sama sekali, walaupun Zarri Bano sendiri memiliki adik perempuan yang juga harus segera dinikahkan. 

Ketika laki-laki yang lain, Srikander bermaksud meminangnya, Zarri Bano berpikir ini hanyalah salah satu seperti yang sudah-sudah sebelumnya. Cukup dengan sopan santun penyambutan tamu, dan esoknya ayahnya akan memutuskan untuk menolak lamaran mereka, seperti yang selama ini biasa terjadi. Hanya saja, tanpa sengaja keduanya, Srikander dan Zarri Bano bertemu beberapa saat sebelum acara perkenalan dilaksanakan. Dan disanalah mereka di tengah keramaian pasar, dua orang yang tak saling mengenal satu sama lain, tak sengaja bertatapan mata selama beberapa detik, sesuatu yang seharusnya tidak boleh terjadi sebelum acara perjodohan dilaksanakan. Zarri Bano menyadari bahwa kedua laki-laki itu tidak pernah terlihat di desanya, mereka pasti pendatang dari Kota besar seperti Karachi (Karachi ibukota Pakistan kan). Sedangkan Srikander merasa takjub melihat perempuan cantik yang berada jauh di depannya itu, ketika seseorang mengatakan bahwa perempuan tersebut adalah salah satu anak perempuan dari villa yang akan dia kunjungi, Srikander hanya berharap semoga Zarri Bano adalah perempuan yang akan dia tuju. Oh yeah, this is love at the first sight for both of them, but no one realize it, accept themself.

Zarri Bano seorang perempuan berpikiran modern, lulus dari universitas di Karachi, dia bercita-cita ingin mendirikan sebuah perusahaan penerbitan, i think i know why she refused all of those poor man, shes more than they thought. Suasana villa tempat tinggal Zarri Bano sangat sibuk, mempersiapkan kedatangan tamu dari Karachi. Laki-laki ini adalah teman dari Jafar, adik laki-laki Zarri Bano, pewaris kekayaan ayahnya Habib. Ketika Jafar mengusulkan untuk memperkenalkan temannya beserta keluarganya kepada keluarga mereka, Habib dan Shahzada, ayah dan ibu Zarri Bano menyambut dengan gembira. Namun tidak begitu dengan Zarri Bano ketika dia mendengar berita perjodohan itu pertama kali, tidak ada yang sesuai harapannya, walaupun bayangan untuk memiliki tempat tinggal di Karachi dan mendirikan perusahaan penerbitan sesuai impiannya menggodanya, namun dia dengan tegas meneguhkan hatinya untuk menolaknya (oh girl, you dont know this guy who is coming to you).

Ada yang berbeda dengan diri Zarri Bano, mulai pilihan pakaian yang dikenakannya, hingga pipinya yang bersemu merah ketika dia menatap sekilas kepada Srikander. Ruby adik perempuan Zarri Bano mengetahuinya, bahkan ketika kakaknya yang percaya diri itu menyangkalnya. Begitu juga dengan Srikander, dia tahu bahwa Zarri Bano mengenalinya, mereka berdua tahu bahwa mereka merasakan ketertarikan yang sama. Srikander bersyukur bahwa Zarri bano adalah wanita yang sama dengan yang dia temui di pasar beberapa saat sebelumnya. Dan pada saat itupun dia tahu bahwa dia akan menjadikan wanita itu miliknya. Namun Srikander adalah lelaki yang terlalu cerdas untuk terpana hingga terperangah ketika Zarri Bano yang cantik datang menyambut mereka. Bukannya sibuk menatap wanita yang akan menjadi calon istrinya, Srikander malah memalingkan wajah lebih memilih memperhatikan biskuit yang ada di piringnya (hey, he had already did it before). Tapi ini menjadi pertanda buruk bagi Habib, ayah Zarri Bano, karena Srikander menjadi terlalu angkuh dengan tidak menghiraukan putri sulungnya tersebut. Sometimes, first impression can miss-understand people, oh nobody perfect.

Zarri Bano jatuh cinta dengan laki-laki itu, tidak peduli seberapa besar dia berusaha menyangkalnya di depan orang lain. Hatinya berbunga-bunga dan pipinya bersemu merah. Terutama setelah kunjungannya ke Karachi di kediaman Srikander. Angan-angan dan rencana mulai terbentuk di kepalanya. Mungkin semua yang diinginkannya selama ini bisa terwujud. Menetap di Karachi, dan mendirikan perusahaan penerbitan.

Seandainya hal-hal berjalan sebagaimana seharusnya sesuai rencana, pasti semua akan berbahagia. Segala impian Zarri Bano hancur berkeping-keping ketika mendengar berita kecelakaan Jafar adiknya yang merenggut nyawa adik laki-laki satu-satunya itu. Tak cukup dengan kesedihan kehilangan adik laki-lakinya, masa depan dan kebahagiaannya harus terenggut ketika ayahnya memutuskan dirinya harus menjadi Perempuan Suci. Karena Habib tidak lagi memiliki pewaris laki-laki, maka sesuai tradisi anak perempuan tertuanya harus menjadi ahli waris selanjutnya, dan itu artinya dia harus menjadi perempuan suci. Seorang perempuan suci dilarang untuk menikah karena dirinya harus mengabdikan seluruh hidupnya kepada Al-Quran dan agamanya. Jujur saya pribadi tidak pernah mendengar ada hukum semacam ini dalam agama islam, setahu saya menikah itu disunnahkan bagi seluruh umat Rasul. Namun inilah yang terjadi dalam tradisi di Pakistan.

Perjodohan Zarri Bano dengan Srikander dibatalkan segera setelah musibah kecelakaan yang terjadi pada keluarga Zarri Bano. Dan sejak itu pula Burqah hitam menjadi kulit kedua yang melingkupinya kemanapun dia pergi. Keluarga Srikander merasa kecewa dengan batalnya perjodohan dengan keluarga Zarri Bano, namun itu tidak membuat mereka putus asa, karena sejak awal mereka memang ingin menjalin silahturahmi dengan keluarga Zarri Bano. Namun tidak demikian dengan keluarga Zarri Bano, Habib ayahnya dan Siraj Din kakeknya sejak awal tidak menginginkan Srikander menikahi putri sulungnya. Tak lama setelah berita Zarri Bano menjadi Perempuan Suci, keluarga Srikander datang lagi untuk meminang putri Habib dan Shazadah. Hanya saja kali ini mereka tidak datang untuk Zarri Bano, namun untuk anak perempuan Habib yang lain, Ruby, adik perempuan Zarri Bano. Bahkan kali ini, ayah dan kakeknya langsung menyetujui perjodohan antara keduanya. Tidak terbayangkan betapa hancurnya hati Zarri Bano, ketika dia harus melangsungkan pernikahan seorang laki-laki yang pernah dicintainya dengan adiknya sendiri. Bahkan dalam pesta pernikahan yang meriah sekalipun dirinya harus berada di dalam balutan Burqah hitam, sangat kontras dengan penampilan Ruby yang mewah meriah dengan busana pengantin warna merah (this part makes me wanna cry). 

Selama bertahun-tahun kesedihan, amarah, dan perang batin dalam diri Zarri Bano tersembunyi dengan rapi di dalam balutan Burqah hitam yang membungkusnya. Ini adalah sebuah perjuangan seorang wanita muslim untuk berusaha melaksanakan kewajibannya walaupun dengan jalan membunuh keinginannya sendiri ketika dia tidak diberikan pilihan untuk memilih.

3 komentar:

  1. i still can't believe it, i review this story.
    Akhirnya, menampilkan sisi sentimentilnya. Gag akan bisa sanggup menceritakan kisah ini seluruhnya, soalnya ujung2nya pasti mewek abis "__"

    BalasHapus
  2. Diriku berkungjung........(nice blog)

    BalasHapus
  3. thx. bayar, tiket masuknya 5000 :))

    BalasHapus