Senin, 07 Februari 2011

Erec Rex : The Dragon's Eye

Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama
Penulis            : Kaza Kingsley

Resensi buku :

Hidup ini tidak mudah bagi Erec Rex, bocah laki-laki berusia dua belas tahun. Ibunya orang tua tunggal yang nyaris tidak mampu membiayai keenam anak angkatnya. Keluarga besarnya terus saja pindah ke rumah yang semakin lama semakin kecil, dan mereka menjadi semakin miskin dan semakin miskin lagi. Sekarang mereka tinggal di apartemen yang begitu sempit sehingga Erec harus tidur bersama mesin cuci. Lebih parah lagi, ada kekuatan ganjil dalam diri Erec yang membuatnya melakukan hal-hal aneh. Sekeras apapun ia berusaha, ia tak kuasa melawan dorongan itu dan terpaksa mematuhinya.

Lalu pada suatu pagi, ibu Erec menghilang. Kekuatan dalam dirinya memerintahkan agar Erec pergi mencari ibunya, dan itulah awal petualangan Erec yang akan mengubah hidupnya selamanya. Ketika Erec tiba di Alypium, tempat pengetahuan sihir kuno disimpan, ia mendapati ibunya dan seluruh Kerajaan Kaum Setia berada dalam bahaya. Erec harus belajar banyak tentang kepercayaan an kesetiaan, sebelum ia dapat membebaskan ibunya dan memenuhi takdirnya yang telah digariskan baginya sejak lima ratus tahun silam.

Book Review dan sepenggal pengantar cerita :

Buku ini saya temukan secara tidak sengaja dalam acara gebyar sale di Gramedia Bookstore. Tidak seperti buku-buku fantasi lainnya setelah Harry Potter nya JK. Rowling yang menggebrak dunia dengan 7 serinya yang selalu menjadi Best Seller, seperti Septimus Heap, Bartomeus Trilogy atau Eragon. Buku ini juga merupakan buku fantasi untuk anak-anak, namun sepertinya kurang dikenal di Indonesia atau kurang dipromosikan di Indonesia.

Kesan pertama saya begitu membaca resensi buku yang tertulis di cover belakang buku, seperti menemukan kisah anak penyihir lain setelah kehebohan Harry Potter. Tentu saja awalnya sempat khawatir, kalau ternyata buku tersebut tidak sesuai dengan ekspetasi saya sebagai pembaca, karena akhir-akhir ini banyak sekali muncul buku-buku fantasi sejenis Harry Potter tetapi dengan kualitas cerita dan penulisan yang kurang jauh menyamai Harry Potter. Tetapi begitu melihat penerbitnya adalah Gramedia Pustaka Utama, setidaknya saya cukup percaya diri untuk memulai membaca buku seri pertama Erec Rex ini (beberapa terbitan Gramedia Pustaka Utama lain yang bisa menandingi kehebatan Harry Potter sebut saja seperti Bartomeus Trilogy atau serial Eragon, Eldest dan Brisingr mampu memunculkan warna baru dalam genre buku fantasi tanpa terpengaruh oleh kesuksesan Harry Potter). Untuk kesempatan lain saya akan mengulas kedua serial tersebut (Bartomeus Trilogy dan Eragon).


Erec Rex di awal buku, diperkenalkan sebagai anak laki-laki berusia 12 tahun yang kurang beruntung. Mulai dari kehidupannya yang tergolong miskin, sampai dengan kondisi fisiknya yang tergolong cacat, saya sebut cacat disini karena Erec Rex hanya memiliki satu bola mata, sedangkan satu bola mata lainnya digantikan oleh bola mata buatan dari plastik. Intinya Erec Rex adalah seorang anak laki-laki dengan orang tua tunggal (seorang ibu) yang harus berbagi dengan 5 orang saudara lainnya di dalam sebuah flat sempit di kota New York. Sang Ibu yang harus bekerja keras menghidupi keenam anaknya mengambil beberapa pekerjaan sekaligus agar anak2nya tetap bisa makan dan sekolah. June O’Hara seringkali membawa pulang anak2 terlantar untuk diasuhnya hingga berjumlah 6 orang. Dua orang anak kembar bernama Danny dan Sammy berusia 13 tahun, Erec Rex tokoh utama cerita ini, Nell anak perempuan cacat berusia 11 tahun yang harus menggunakan kruk sepanjang hidupnya, Trevor bocah berusia 9 tahun yang hampir tidak pernah bicara dan Zoey bayi perempuan berusia 4 tahun. Keenam anak itu hampir selalu mengurus diri mereka sendiri, karena June O’Hara hampir tidak pernah ada di rumah.

Cerita ini dimulai ketika secara tiba-tiba June O’Hara menghilang dan didalam rumah mereka muncul seorang pengasuh perempuan yang menyebut dirinya Mrs. Smith. Perempuan ini bertubuh besar seolah-olah tidak ada satu kursi pun yang mampu menahan berat tubuhnya dan satu lagi catatan bahwa perempuan ini selalu membawa payung (saya jadi teringat tokoh Nanny McPhee, hanya saja Nanny Mcphee diceritakan seperti seorang Ibu Peri yang bertugas mendisiplinkan anak-anak yang luar biasa nakalnya). Erec Rex memiliki sebuah bakat yang disebut Pikiran Berkabut. Pikiran berkabut ini semacam perintah yang hanya didengar Erec di dalam kepalanya untuk melakukan sesuatu saat itu juga, anehnya jika perintah tersebut tidak dijalankan maka perut Erec akan mengejang, kepalanya pusing dan tangan serta kakinya tiba-tiba bergerak diluar kemauan si pemilik tubuh. Pagi hari itu Erec Rex mendapatkan pikiran berkabut untuk mencari ibunya, sebelumnya dia sempat mengambil kacamata berantai yang tidak pernah lepas dari leher June O’Hara dan foto lama June O’hara. Berkeliaran di sekitaran kota New York, Erec menyadari bahwa kakinya membawanya ke tempat mereka (Erec dan ibunya) malam sebelumnya berjalan-jalan. Dalam pemahaman saya pikiran berkabut ini seperti ketika tubuh dikendalikan oleh sesuatu atau seseorang yang lain dari jarak jauh untuk tujuan tertentu.

Di stasiun Grand Central kota New York, Erec berhenti di depan penjual Hot Dog dan menanyakan apakah orang tersebut pernah melihat wanita dalam foto (ibunya), si penjual hotdog sesaat terkejut melihat foto tersebut namun kemudian menjawab bahwa dirinya belum pernah melihat wanita dalam foto yang ditunjukkan oleh Erec. Tidak jauh dari tempat penjual hotdog, Erec menuju ke sebuah kios koran dan menanyakan hal yang sama seperti yang dia tanyakan kepada si penjual hotdog. Tentu saja dengan gelengan meyakinkan penjual koran itu juga menyangkal belum pernah bertemu wanita dalam foto. Namun Erec merasa yakin bahwa orang-orang tersebut pernah melihat ibunya, karena sehari sebelumnya dia dan ibunya berjalan-jalan di dekat stasiun Grand Central.

Putus asa karena tidak mendapatkan informasi apapun mengenai keberadaan ibunya, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya. Gadis itu seorang anak seusia Erec dengan rambut panjang ikal berwarna gelap dan berkulit coklat tua. Dia mengenakan baju tambal sulam yang sepertinya sudah kekecilan untuk dikenakan anak seusianya. Anak perempuan yang ternyata satu-satunya pegawai di kios koran yang sebelumnya dikunjungi Erec tersebut mengatakan bahwa dia melihat wanita dalam foto yang dibawa Erec sehari sebelumnya, tetapi wanita itu tidak sendiri melainkan bersama dua orang pria seperti sedang diculik. Seketika juga semuanya menjadi masuk akal bagi Erec, ketidakberadaan Ibunya pada pagi ini di rumahnya, dan munculnya wanita asing yang mengaku sebagai pengasuh hari ini di rumahnya.

Bersama dengan anak perempuan yang memperkenalkan dirinya sebagai Bethany Everly, Erec Rex mencari ibunya ke tempat yang disebut sebagai Alypium salah satu dari tiga kerajaaan kaum setia. Kaum setia adalah mereka yang masih mempercayai sihir, sedangkan mereka yang tidak mempercayai sihir disebut kaum lalai dan daerah di luar kerajaan kaum setia disebut dunia luar (kalau dalam bahasa inggris mungkin disebut Other World). Dan inilah awal dari petualangan Erec Rex di dunia sihir, atau mungkin lebih tepatnya kembalinya Erec Rex ke dunia sihir, karena berdasarkan cerita Erec Rex dilahirkan di Alypium hingga dia berusia 2 tahun (nantinya di buku kedua dijelaskan kalau sebenarnya dia pergi dari Alypium ketika berusia 3 tahun).

Akan saya ceritakan sedikit tentang Kerajaan Kaum Setia. Kerajaan kaum setia terdiri atas 3 kerajaan yaitu Alypium, Aorth dan Ashona. Kerajaan tersebut diperintah oleh raja dan ratu kembar 3. Alypium yang terletak di atas tanah jauh diatas puncak himalaya diperintah oleh Raja Piter, Aorth yang terletak di bawah tanah diperintah oleh Raja Pluto, dan Ashona yang terletak di dalam laut diperintah oleh Ratu Posey (ini diambil dari nama Poseidon mungkin, dewa yang menguasai lautan). Ketiga raja dan ratu ini adalah kembar 3 dan sejak lama telah diramalkan untuk menjadi raja dan ratu kaum setia.

Alypium sedang dilanda kesusahan, sang raja telah sepuluh tahun sakit dan sekarang menjadi pikun. Karena hal tersebut maka di Alypium sedang digelar kontes untuk anak-anak yang bertujuan untuk mencari raja dan ratu baru untuk menggantikan Raja Piter di Alypium, Raja Pluto di Aorth dan Ratu Posey di Ashona. Para kontestan tersebut haruslah anak-anak, karena setelah terpilih akan dilatih untuk menjadi raja dan ratu kemudian melaksanakan 12 tugas pertama menjadi raja dan ratu (seperti Hercules yang harus menjalankan tugas membunuh monster-monster sebelum menjadi dewa). Secara kebetulan atau memang sudah menjadi takdirnya kedua tokoh utama cerita ini Erec Rex dan Bethany Everly, mengikuti kontes tersebut dengan tujuan awal untuk mencari ibu Erec di Alypium. Apakah Erec Rex berhasil memenangkan kompetisi menjadi calon raja dan apakah Erec Rex berhasil menemukan ibunya, keseluruhan buku ini harus dibaca, dan saya rasa cukup sekian tugas saya untuk memberi gambaran tentang cerita Erec rex and The Dragon’s Eye.

Yang menarik dari cerita Erec Rex, pembaca selalu dibuat bertanya-tanya tentang identitas asli Erec Rex sebelum Erec pergi dari Alypium dan tumbuh besar di dunia luar (New York). Bahkan sampai dengan buku kedua, semuanya masih serba teka teki termasuk asal-usul Erec Rex tentang ayah dan ibunya yang disangka Erec sudah meninggal. Tidak seperti Harry Potter yang sejak awal diceritakan sebagai anak ajaib yang telah selamat dari keganasan Voldemort ketika berumur 1 tahun. Erec Rex diceritakan sebagai anak yang tidak spesial sama sekali alias biasa saja, selain beberapa kejutan tentang Mata Naga.

Selanjutnya …. Selamat membaca V^_^V

Tidak ada komentar:

Posting Komentar