Kamis, 21 April 2011

Can You Keep a Secret (Jangan bilang-bilang, ya ... )

Penulis   : Sophie Kinsella
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Apakah kamu punya rahasia ? Yes, I have a (lot of) secret. Rahasia kecil, rahasia besar, apapun itu semua orang pasti mempunyai hal-hal yang tidak diceritakannya kepada siapa pun. Dan saya setuju tidak semua rahasia itu aman dan baik untuk diungkapkan.

Emma Corrigan, seorang marketing officer di sebuah perusahaan besar minuman kemasan (kaleng) punya banyak rahasia, seperti dia mengurangi bobot tubuh sebenarnya sebanyak 6 kg (seharusnya 59 kg diakuinya kepada pacarnya Connor beratnya 53 kg), jika teman sekantornya menyebalkan dia menyiram tanaman hias favoritnya dengan jus jeruk, dan juga sebenarnya tas bermerk Kate Spade miliknya itu palsu. (Kadangkala saya juga bersyukur orang lain tidak bisa mendengarkan pikiran-pikiran kita, betapa sangat memalukan jika kebenaran bisa terungkap dengan bebas '_'! ). 

Saat ini Emma Corrigan sedang melakukan presentasi kepada mitra baru perusahaan mereka (Panther Corporation). Dan belum lama dia duduk menghadapi klien barunya yang sedang menjelaskan panjang lebar strategi bisnis kedua perusahaan mereka, Emma sudah mempunyai rahasia-rahasia baru :
- Emma sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan laki-laki didepannya (tapi dia tetap menganguk-angukkan kepala tanda setuju), haha.
- Emma bahkan tidak bisa mengingat siapa nama laki-laki ini.
(Jujur, pernah saya merasakan apa yang dialami Emma Corrigan ini).

Selasa, 19 April 2011

Artemis Fowl


Ada 4 (empat) seri kisah petualangan Artemis Fowl yang sudah terbit di Indonesia dari 7 seri novelnya. Dan sepertinya si pengarang Eoin Colfer berencana membuat seri kedelapan, sebagai seri terakhir dari petualangan Artemis Fowl. Sebelum saya membuat sinopsis buku/novelnya, saya pengen cerita sedikit tenatang si bocah genius yang bernama Artemis Fowl ini. Setelah browsing sana-sini, ada beberapa info untuk pendahuluan dan perkenalan tentang petualangan Artemis Fowl. 

Edisi Cerita Bergambar Artemis Fowl (belum terbit di Indonesia)

Artemis Fowl seri novel yang ditulis oleh Eoin Colfer adalah ber-tokoh utama seorang penjahat anak-anak cerdas yang berusaha mengumpulkan uang melalui berbagai tindakan kriminal. Masih berusia 12 tahun, namun sudah menjadi seorang kriminal genius dengan meneruskan bisnis keluarga warisan dari ayahnya yang menghilang beberapa tahun yang lalu. Bisnis utama keluarga Fowl adalah pencurian, perampokan, penggelapan, korupsi dan juga penculikan. Tindakan terakhir ini akhirnya mengantarkan Artemis Fowl dalam petualangannya dengan para peri bawah tanah. Dan akibat tindakan ekstremnya (menculik seorang peri wanita, yang ternyata adalah seorang petugas kepolisian peri) hampir saja memicu terjadinya perang antar spesies.

Holly Short adalah seorang perwira polisi muda perempuan (satu-satunya) di LEP (satuan polisi peri). Memiliki perawakan yang kecil dan rambut pendek mencuat berwarna merah muda. Kapten Holly Short adalah musuh utama  kriminal genius Artemis Fowl. Walaupun tokoh utama buku ini adalah Artemis Fowl, sesuai judul bukunya, namun  protagonis dari cerita  seri Artemis Fowl adalah Kapten Holly Short.  Walaupun pada seri-seri selanjutnya Artemis Fowl dan Kapten Holly Short bahu membahu memerangi kejahatan di dunia  peri bawah tanah.
Masih ada beberapa tokoh pendamping yang berperan dalam petualangan Artemis Fowl dan Kapten Holly Short, seperti Kapten Julius (bos perwira polisi Holly Short), Centaurus Fowly (genius satuan polisi LEP), dan Butler (pengawal pribadi Artemis Fowl). Selanjutnya tokoh-tokoh ini akan dapat dijumpai di seri pertama buku Eoin Colfer yang berjudul Artemis Fowl.

Minggu, 17 April 2011

High Lord (Sang Ketua Penyihir)

Penulis   : Trudi Canavan
Penerbit : Mizan Fantasi


Dari judul novelnya sepertinya sudah dapat ditebak cerita di dalam seri ketiga Trilogi Black Magicians ini tentang Sang Ketua Penyihir Akkarin. Memang tokoh utama di novel ketiga Black Magicians : High Lord adalah Akkarin dan Sonea. Namun di novel ini (yang menurut saya seri terbaik dari ketiga novel Black Magician) Kyralia akan menghadapi pertempuran dan serangan besar dari musuh lama mereka Sanchaka. Sanchaka adalah negera tetangga di luar persekutuan negara-negara. Ratusan tahun yang lalu Sanchaka pernah dihancurkan oleh Kyralia, dan akibat peperangan besar antara kedua negara tersebut Sanchaka berada di dalam kekuasaan Kyralia selama bertahun-tahun setelahnya. Namun hal tersebut tidak cukup meredakan kekhawatiran para penyihir besar Kyralia, mereka memberikan hukuman mengerikan kepada masyarakat Sanchaka, sehingga Sanchaka tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menghimpun kekuatan dan membalas dendam kepada Kyralia. Selama ratusan tahun pemahaman tersebut tertanam di dalam diri para pemimpin Kyralia dan juga para petinggi penyihirnya. Tidak lama setelah Akkarin mengetahui kenyataan yang sebaliknya, Kyralia berada di ambang kemusnahan. (Kisah pertempuran antara Kyralia dan Sanchaka ini bisa dibaca di Magician Apprentice : prekuel trilogi The Black Magician).

Selasa, 12 April 2011

Miiko

Penulis   : Ono Eriko
Penerbit : Gramedia


Miiko ini cerita bergambar alias komik. Tokoh utamanya anak perempuan kelas 5 SD, namanya Miiko. Di gambar komiknya tokoh Miiko ini mungil sekali. Tingginya tergolong pendek dibanding teman sekelasnya. Sebenarnya cerita Miiko ini memang ditujukan untuk anak-anak, tapi sah-sah saja kalau orang dewasa juga membacanya. Cukup manjur sebagai sarana refresing, karena ceritanya yang emang lucu, konyol, tapi tidak vulgar. Mungkin bisa dibilang terlambat bagi saya untuk menyukai komik ini, karena ternyata seri-seri komik Miiko sudah mencapai puluhan, bahkan sudah diterbitkan cerita-cerita terbaik pilihan penggemar.

Di dalam bukunya, saya membaca catatan penulisnya, yang memiliki obsesi untuk melestarikan cerita anak-anak seperti Doraemon. Fujiko Fumio adalah penulis cerita komik yang sangat dikagumi oleh Ono Eriko.

Buat yang pernah membaca komik atau menonton anime Chibi-Maruko Chan, sekilas hampir mirip. Cerita-cerita di dalam seri Miiko ini, kebanyakan seputar kehidupan Miiko dengan keluarganya (papa, mama, dan Mamoru adiknya) juga bersama teman-teman sekolahnya di Sekolah Dasar. Tapi di komik Miiko ini, juga ada cerita romantis dan mengharukan antara Miiko dan Tapei (teman cowok sekelasnya) loh. Saya masih terheran-heran, ternyata di Jepang untuk seusia anak SD sudah mengenal yang namanya suka-sukaan, sayang-sayangan, bahkan cinta-cintaan :D. Bagaimanapun juga kisah romantis yang ada di komik Miiko ini, tetap menunjukkan kepolosan seorang anak sekolah dasar.

Menurut saya sih, ini referensi yang bagus buat selingan bagi mereka yang terbiasa sibuk dengan aktifitasnya. Setidaknya lumayan kan, bisa ketawa-ketiwi sejenak. Cuma saran saya, jangan membacanya di tempat umum, kalau gag ingin dianggap aneh, heheh.

Selasa, 05 April 2011

The Novice (Rahasia Sihir Hitam Mematikan)

Penulis    : Trudi Canavan
Penerbit  : Mizan Fantasi



The Novice ini merupakan kelanjutan cerita dari buku pertama The Black Magician, Magician Guild.  Di buku ini diceritakan tentang kehidupan Sonea, gadis dari pemukiman kumuh yang mempelajari sihir di Universitas Persekutuan Penyihir. Di cerita sebelumnya, bakat Sonea yang tak diduganya membawanya kepada tragedi. Pelarian paling melelahkan sepanjang hidupnya, dan ancaman kehilangan teman terbaiknya, Ceri.

Bakat Sonea yang besar mengantarkannya ke pintu Menara Persekutuan Penyihir. Tak pernah ada sebelumnya dalam sejarah persekutuan penyihir, bahwa seorang calon penyihir berasal dari rakyat biasa di pemukiman kumuh. Sonea adalah pengecualian. Mungkin itu adalah pilihan untuk menghindari bencana yang lebih besar karena kekuatan Sonea yang luar biasa. Namun mungkin juga persekutuan penyihir sudah berubah pikiran terhadap calon-calon penyihir potensial di luar lingkaran bangsawan. Setidaknya itu lah yang dipikirkan Rothen, guru pembimbing Sonea, dia lah satu-satunya yang bersikeras untuk memberikan kesmpatan pada Sonea untuk melihat sisi lain dari sihir yang bermanfaat bagi manusia. Sonea melihat sihir penyembuhan, dan dirinya mulai jatuh hati dengan penggunan sihir untuk menolong orang lain. Setidaknya itulah alasan Sonea ketika dia memutuskan masuk ke Asrama Persekutuan Penyihir untuk menjalani tes calon murid penyihir.

Senin, 04 April 2011

Trudi Canavan and her books

Saat pertama kali menulis halaman ini, sebenarnya saya ingin melanjutkan cerita trilogi The Black Magician buku pertama, The Magician Guild. Pada akhirnya saya putuskan untuk menulis tentang penulisnya.


Sampai dengan saat ini, Trudi Canavan sudah menulis tiga set cerita trilogi dan satu novel prekuel. The Black Magician adalah trilogi pertama yang sudah beredar di Indonesia. Cerita ini terbagi menjadi tiga judul, The Magician Guild, The Novice, dan High Lord. Trilogi lainnya merupakan kelanjutan dari cerita The Black Magician dengan mengambil latar belakang yang sama yaitu Kyralia. The Traitor Spy Trilogy menceritakan kisah petualangan anak Sonea dan Akkarin, dan persekutuan penyihir pada generasi berikutnya. The Magician Apprentice adalah cerita pre-kuel yang terjadi ratusan tahun sebelum cerita The Black Magician. Sedangkan buku yang berbeda adalah The Age of Five, yang bercerita tentang manusia-manusia super pilihan dewa. Lima orang manusia yang menjadi penghubung antara dewa dengan makhluk ciptaannya. Cerita Trudi Canavan yang terakhir memang agak nyeleneh, namun sebenarnya di dalam bukunya sendiri mengangkat nilai-nilai yang biasa muncul dalam buku-buku kepahlawanan semacamnya. Ada romantisme dan percintaan, kepelikan masalah politik, perseteruan antara kebaikan dan kejahatan, dan keberanian.

Kesuksesan itu tidak didapatkan dengan begitu saja, saya rasa itu juga yang terjadi pada penulis novel fantasi fiksi era modern saat ini. Seperti halnya J.K. Rowling yang memulai menulis Harry Potter di sebuah kafe kecil dengan status pengangguran, bagi seorang Trudi Canavan, memulai menulis artinya mulai fokus dengan apa yang ingin dikerjakannya. Sebuah keputusan besar harus dilakukan, jika kita ingin mencapai sesuatu yang lebih besar lagi. Trudi Canavan mengambil permulaan dengan berhenti dari full time job-nya dan mengambil part time job untuk meluangkan waktu yang lebih banyak dengan menulis. Bagi mereka calon penulis yang memiliki dukungan finansial yang kuat mungkin bukan menjadi masalah, namun sebaliknya kebanyakan penulis fiksi kreatif memulai debutnya dengan penghasilan pas-pasan, pengaturan keuangan yang ketat. Sambil mengambil kursus menulis Trudi Canavan mulai memikirkan tentang menulis sebuah trilogi. Trilogi kisah fantasi memang sangat disukai penerbit karena sedang menjadi trend pada saat itu (sekitar akhir tahun 90 an).

Saya suka salah satu ungkapan Trudi Canavan tentang menulis. Satu-satunya cara untuk meningkatkan kemampuan menulis adalah dengan menulis sebanyak-banyaknya. Trudi Cananvan sendiri menghabiskan satu tahun menulis hanya untuk mendapatkan garis besar ceritanya. (Semoga suatu saat saya bisa mengikuti langkah-langkah para penulis luar biasa ini, practice a lot make us getting better).