Kamis, 10 Februari 2011

Hobbit (Pergi dan Kembali)

Penulis              : J.R.R. Tolkien
Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama


Kisah The hobbit ini tentu saja menceritakan tentang hobbit, tepatnya petualangan seorang hobbit. Sebelumnya mungkin lebih baik kita mengenal apakah itu hobbit ? Hobbit ini sejenis manusia kerdil, tinggi badannya separuh manusia normal biasa, dan lebih kecil dari kurcaci yang berjanggut. Penjelasan tersebut saya ambil dari bukunya langsung. Oya, harap dicatat the hobbit ini adalah buku bergenre fiksi fantasi, jadi memang yang tertulis dan diceritakan disini jauh dari kenyataan, saya harap anda yang tidak terlalu menggemari cerita-cerita dongeng atau fiksi fantasi dapat memakluminya.
Kembali pada cerita the hobbit, tidak seperti kurcaci, hobbit tidak memiliki janggut dan memiliki kepandaian menghilang secara tiba-tiba terutama jika bertemu dengan manusia. Hobbit yang dikisahkan disini adalah Bilbo Baggins anak dari Bungo Baggins dan Belladonna Took. Keluarga Baggins adalah salah satu keluarga hobbit kaya raya dan tentunya disegani, begitu pula dengan keluarga Took, leluhur keluarganya yang terkemuka yaitu Old Took sangat termasyur di kalangan para hobbit. Salah satu kelebihan dari buku karangan J.R.R. Tolkien adalah kekonsistenannya dalam membangun silsilah tokoh, hampir semua tokoh di buku ini memiliki silsilah sampai dengan nenek moyang mereka yang terdahulu.

Bilbo Baggins seseorang yang menyukai ketenangan dan kenyaman dalam liang-hobbitnya yang mewah (yang saya maksudkan disini sama artinya dengan rumah hobbit). Sampai dengan suatu ketika penyihir Gandalf sesosok tua yang berambut panjang kelabu mengunjunginya. Tentu saja awalnya Bilbo Baggins tidak mengenali Gandalf sebagai seorang penyihir besar yang beberapa waktu lalu terkenal di kalangan para hobbit dengan cerita-cerita petualangannya.  Singkat kata pada suatu pagi yang cerah Bilbo Baggins bertemu dengan Gandalf Sang Penyihir di depan pintu rumahnya. Kedatangan Gandalf ke rumah Bilbo Baggins ini diikuti oleh serangkaian kejadian menarik seperti datangnya serombongan kurcaci keesokan harinya secara berkelompok di kediaman Bilbo. Kurcaci-kurcaci itu berjumlah 13 kurcaci, mereka adalah Balin, Dwalin, Fili, Kili, Dori, Nori, Ori, Oin, Gloin, Bifur, Bofur, Bombur dan Thorin. Kenapa berjumlah 13 kurcaci ? karena tiga belas adalah angka sial sehingga mereka membutuhkan satu anggota lagi untuk menghindari kesialan dalam tugas mereka. (Ini pendapat pribadi saya, Tolkien pandai sekali menggunakan mitos-mitos untuk membangun sebuah cerita, seperti halnya angka 13 yang konon dipercayai sebagai angka pembawa sial, sehingga para kurcaci yang terkenal dengan kepiawaiannya menilai barang berharga tidak berani melanjutkan perjalanannya menjarah harta naga tanpa adanya tambahan satu orang anggota lagi. Mungkin yang patut dipertanyakan disini adalah kenapa Gandalf si Penyihir memilih seorang Hobbit seperti Bilbo Baggins bukannya bangsa lain yang lebih cakap daripada seorang Hobbit. Ah, ini mengingatkan saya kenapa Frodo Baggins terpilih sebagai pembawa cincin dalam kisah Lord of The Ring.)


Dan inilah awal dari petualangan Bilbo Baggins ketika dirinya bergabung dengan para kurcaci dan penyihir Gandalf memasuki gua-gua para naga demi mencari harta yang paling berharga.

Mari kita berhenti sejenak untuk mencari tahu kenapa para kurcaci ingin menjarah gua naga. Dulu sekali pada masa nenek moyang para kurcaci leluhur Thorin Oakenshild (pemimpin kurcaci saat ini), Thrain yang tua, menemukan sebuah gunung. Kemudian para kurcaci mulai membuat terowongan serta ruangan-ruangan yang besar. Mereka juga menemukan emas dan permata yang banyak sekali, saat itu disebut sebagai masa keemasan para kurcaci, mereka kaya raya dan termasyhur. Berita mengenai tempat tinggal para kurcaci di bawah gunung yang penuh dengan emas dan permata terdengar oleh para naga, karena naga menyukai emas dan permata, begitu pula dengan kurcaci. Salah satunya adalah naga jahat bernama Smaug yang selama invasinya menuju kerajaan bawah gunung (kerajaan para kurcaci) dia sudah menghancurkan kota dan membunuh serta memakan semua kurcaci yang ditemuinya. Selama ratusan tahun Smaug menjaga gunung beserta terowongan-terowongan dan harta benda berharga yang dulu milik para kurcaci. Para naga suka menjaga barang rampasannya selama mereka masih hidup, ini artinya selamanya karena naga-naga itu biasanya berumur sangat panjang. Dan sekaranglah tiba saatnya bagi para kurcaci untuk membalas dendam dan merebut kembali harta yang pernah menjadi miliknya.

Dimulai dari  perjalanan menyusuri bukit-bukit dan pengunungan tempat tinggal para troll,  bernyanyi dan menikmati alunan musik nan indah di negeri peri di Rivendell, terjebak badai besar di pegunungan berkabut dan ditangkap para goblin jahat di jantung pegunungan berkabut. Di tengah perjalanannya Bilbo Baggins tidak sengaja menemukan sebuah cincin yang bisa membuatnya menghilang atau tak kasat mata, ya, saat itulah Bilbo bertemu dengan Gollum si pemilik cincin Sauron sebelumnya, cincin ini yang mengantarkan pada kisah Lord of The Ring. Tapi perjalanan Bilbo Baggins belum selesai, tidak sebelum mereka bertemu si naga tua Smaug, menyusuri terowongan-terowongan tambang milik para kurcaci dulu, dan memecahkan teka-teki untuk membuka pintu samping menuju terowongan dengan berbekal sebuah peta warisan dan sebuah kunci untuk membuka pintu gerbang kerajaan bawah gunung dari leluhur Thorin.

‘ Berdirilah dekat batu kelabu waktu srigunting mematuk, dan matahari yang sedang terbenam akan memancarkan cahaya terakhir Hari Durin kearah lubang kunci ‘

The Hobbit

2 komentar: