Selasa, 08 Februari 2011

Lima Sekawan (The Famous Five)

Penulis : Enid Blyton

 Lima Sekawan atau The Famous Five adalah karya fiksi dari penulis Inggris, Enid Blyton yang paling terkenal. Buku Lima Sekawan terbit pertama kali pada tahun 1942 di Inggris, pada seri pertama Five on a Treasure Island (Lima Sekawan di Pulau Harta Karun) yang mendapat banyak pujian serta kritik. Seri-seri dari Lima Sekawan telah menjadi karya cerita anak-anak Enid Blyton yang paling disukai di banyak negara. Bahkan semua serinya telah diadaptasi menjadi hiburan televisi di Inggris.
Lima Sekawan adalah grup fiksi dari detektif cilik - Julian, Dick, Anne dan George serta anjing mereka, Timmy. Mereka berlima sering terlibat ke dalam kasus-kasus menarik yang misterius serta melakukan petualangan yang menarik. Tempat yang menjadi latar belakang cerita Lima Sekawan kebanyakan adalah fiksi, seperti Pulau Kirrin yang menjadi lokasi harta karun pada seri pertamanya.
Blyton awalnya hanya menuliskan 6 sampai 8 buku cerita Lima Sekawan, namun karena tingginya angka penjualan dan antusiasme pembaca, makan serinya berkembang sampai 21 buku. Sejak akhir 1953 lebih dari 6 juta kopi telah dicetak ulang di Inggris.
Sampai sekarang lebih dari 2 juta kopi terjual setiap tahunnya, membuatnya menjadi salah satu buku anak-anak yang paling laris di dunia.

Source : Wikipedia 

 Siapa yang tidak pernah membaca buku Enid Blyton ?
Saya rasa hampir semua orang mengenal buku-buku Enid Blyton, mulai dari cerita dongeng yang penuh dengan pesan moral, hingga cerita misteri dengan tokoh utama detektif anak-anak. Salah satunya Lima Sekawan karangan Enid Blyton. Saya pertama kali berjumpa dan berkenalan dengan buku ini ketika saya masih SMP. Perpustakaan menjadi semacam tempat kongkow yang paling menarik. Banyak sekali buku-buku cerita detektif mulai dari Lima Sekawan, Sapta Siaga karangan Enid Blyton yang tersedia sepertinya menunggu untuk dijelajahi dan berbagi petualangan bersama pembaca. Maklum saat itu hanya mampu untuk meminjam buku di perpustakaan, akhirnya saya sendiri berhasil membeli satu buku Lima Sekawan, tentu saja buku yang saya beli adalah cetakan edisi baru, sehingga sampul atau covernya tidak sama dengan yang pernah saya pinjam dari perpustakaan SMP saya dulu. Saya sering bertanya-tanya sudah berapa lama buku-buku tersebut berpindah tangan dari satu orang ke orang lain, namun begitu saya membuka daftar peminjamnya, tidak banyak yang tertulis di daftar peminjam. Saya tidak mengerti apakah karena saat itu komik jepang sedang booming ataukah memang buku-buku seperti Enid Blyton yang sarat dengan pesan moral dianggap kurang menarik. Sejujurnya saya sendiri juga menyukai komik-komik Jepang.

Khusus untuk Serial Lima Sekawan, saya mengambil langsung dari sumber Wikipedia tentang tokoh-tokoh utamanya :
  •  George (Georgina) Kirrin: Georgina adalah seorang anak perempuan tomboi yang bersikeras bahwa dia ingin dipanggil George dan tidak dengan nama Georgina. Dengan rambut pendek dan pakaian anak laki-laki, ia seringkali dikira anak lelaki, dan ia senang akan hal itu. Seperti ayahnya, Quentin, George memiliki sifat emosian dan keras kepala, dan hanya menyukai sesuatu yang ia sukai. George adalah saudara sepupunya Julian, Dick dan Anne.
  • Dick Kirrin : Dick adalah anak yang suka sekali bercanda, tetapi juga teguh dan baik hati. Ia seumuran dengan sepupunya George, dan satu tahun lebih muda dari kakaknya Julian dan lebih tua dari adik perempuannya, Anne. Dick terkenal sangat suka makan. 
  • Julian Kirrin : Julian adalah anak tertua dari lima sekawan, sepupunya George, serta kakak dari Dick dan Anne. Julian dikenal kuat dan cerdas serta peduli dan bertanggung jawab sebagai pemimpin dari lima sekawan.
  • Anne Kirrin : Anne adalah bungsu dalam grup, dan biasanya ia banyak melakukan persiapan lima sekawan dalam berbagai liburan atau dalam petualangan, seperti menyiapkan bekal makanan dan minuman. Anne agak penakut dan lebih tidak suka terlibat dalam misteri dan petualangan, dan ia sering mengatakan untuk tidak lagi terlibat dalam misteri meskipun akhirnya hal itu tak terhindarkan.
  • Timmy (Timothy) : Timmy, kadang-kadang dipanggil Tim, adalah anjing kesayangan George yang sangat cerdas dan setia kepada Lima Sekawan, khususnya bagi George. Fisiknya yang kuat membuat ia menjadi pelindung bagi anak-anak dalam beberapa hal. George senang memuji Timmy dan berpikir bahwa dia adalah anjing terbaik di dunia. Dalam buku pertama seri Lima Sekawan, orang tua George melarang George untuk tetap memelihara Timmy dan George terpaksa menyembunyikannya dengan seorang teman di desa. Setelah akhir dari seri pertama Lima Sekawan, orang tuanya akhirnya memperbolehkan George untuk memelihara Timmy.
Dan inilah ke-21 buku Lima Sekawan karangan Enid Blyton yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, semoga salah satunya adalah koleksi favoritmu ^_^
  1.  Five on a Treasure Island (1942 - ISBN 0-340-79614-6)
  2. Five Go Adventuring Again (1943 - ISBN 0-340-79615-4)
  3. Five Run Away Together (1944 - ISBN 0-340-79617-0)
  4. Five Go To Smuggler's Top (1945 - ISBN 0-340-79618-9)
  5. Five Go Off In A Caravan (1946 - ISBN 0-340-79619-7)
  6. Five on Kirrin Island Again (1947 - ISBN 0-340-79620-0)
  7. Five Go off to Camp (1948 - ISBN 0-340-79621-9)
  8. Five Get into Trouble (1949 - ISBN 0-340-79623-5)
  9. Five Fall into Adventure (1950 - ISBN 0-340-79622-7)
  10. Five on a Hike Together (1951 - ISBN 0-340-79624-3)
  11. Five Have A Wonderful Time (1952 - ISBN 0-340-79625-1)
  12. Five Go Down to the Sea (1953 - ISBN 0-340-79626-X)
  13. Five Go to Mystery Moor (1954 - ISBN 0-340-79627-8)
  14. Five Have Plenty of Fun (1955 - ISBN 0-340-68119-5)
  15. Five on a Secret Trail (1956 - ISBN 0-340-79629-4)
  16. Five Go to Billycock Hill (1957 - ISBN 0-340-79630-8)
  17. Five Get into a Fix (1958 - ISBN 0-340-03363-0)
  18. Five on Finniston Farm (1960 - ISBN 0-340-68123-3)
  19. Five Go to Demon's Rocks (1961 - ISBN 0-340-79633-2)
  20. Five Have a Mystery to Solve (1962 - ISBN 0-340-79634-0)
  21. Five Are Together Again (1963 - ISBN 0-340-79635-9)
 Source : Wikipedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar