Jumat, 11 Februari 2011

The Men's Guide To The Women's Bathroom

Penulis       : Jo BarrettPenerbit     : Gagas Media



The men's guide to the women's bathroom, tidak ada rahasia di dalam kamar mandi.
 
Apakah ini semacam buku saku yang diperuntukkan bagi para pria untuk menunjukkan arah ke kamar mandi wanita ? sayangnya bukan, di dalamnya tidak ada peta, nama jalan atau lokasi yang menunjukkan lokasi kamar mandi. 
 
Apakah di dalamnya disebutkan kamar mandi-kamar mandi wanita terbaik di seluruh dunia ? tidak, sesungguhnya di dalam buku tersebut tidak menampilkan gambar kamar mandi wanita kecuali yang terpasang di sampul depan. 
 
Kalau begitu, apakah ini buku tentang desain interior kamar mandi ? Bukan juga, karena bukan kamar mandi yang dibahas disini, tapi tentang mereka yang menjadikan kamar mandi wanita memiliki kehidupan.


    Yap, buku ini bercerita tentang wanita dan segala hiruk pikuk ocehannya. Mulai kehidupan cinta dengan para pria yang memiliki klasifikasi 'number one' sampai dengan persaingan antara sesama wanita 'pemburu'. Sebuah ide yang sangat lucu dan menarik bahwa sebagian besar wanita (Amerika) menjadikan kamar mandi (toilet) wanita sebagai tempat curhat dengan para teman wanitanya, hampir tentang apa saja. Mungkin itulah sebabnya di beberapa tempat seperti Mall kelas atas atau hotel berbintang lima, toilet wanita terlihat mewah, salah satu tujuannya agar penghuninya dapat berlama-lama ber-chit-chat ria sambil saling pamer peralatan perangnya (baca : make up).

    Tokoh utama buku ini Claire St. John, seorang wanita mantan pengacara yang telah bercerai dari suaminya karena si suami selingkuh dengan wanita lain, berusaha memulai kembali kehidupannya dengan memindahkan tempat tinggalnya dari New York ke Texas. Berawal dari nasehat yang diberikan oleh orang asing di sebuah toilet perempuan tentang kehidupan cinta dan pernikahannya yang gagal, Claire menyadari seandainya dia mendengar nasehat ini lebih awal maka dia akan terhindar dari nasib merana seperti yang saat ini dia rasakan. Maka dimulailah perburuan toilet-toilet wanita di seluruh penjuru amerika mulai dari toilet di bar-bar sempit dan pengap yang kamar mandinya sangat kotor hingga toilet wanita di hotel-hotel berbintang lima. Kesemuanya hanya bertujuan satu hal, untuk mengetahui apa sih yang dibicarakan para wanita ini di dalam toilet. Seiring perjuangannya untuk memulai kembali kariernya sebagai seorang penulis yang mantan pengacara, kehidupan cinta Claire perlahan-lahan mulai membaik setelah dia mengenal Jake Armstrong.

    Ada satu kebiasaan lucu para wanita amrik, jika mereka sedang kencan dengan seorang pria, kadang-kadang biasanya mereka tidak hanya berdua melainkan bersama dengan teman masing-masing, ada suatu saat dimana para wanita ini pergi ke belakang (baca : toilet) dalam waktu yang cukup lama, biasanya para wanita ini akan menganalisa teman kencan mereka dengan teman-teman wanitanya apakah pria tersebut layak dipertahankan atau tidak. Jika berkumpul dengan sesama jenisnya, para wanita tersebut akan saling menilai penampilan masing2 mulai dari merk make up yang digunakan, desainer baju, sepatu yang dipilih, sampai dengan koleksi busana mereka harus up to date alias pantang menggunakan koleksi busana musim sebelumnya (wow, kalau yang seperti ini apakah bukan menyiksa diri sendiri namanya). However, that's a lifestyle. Dan buku ini masih terasa lucu dan menarik dengan gaya bahasanya yang kasual, saya rasa penerjemahnya juga cukup bagus mengikuti gaya bahasa yang diinginkan si penulis, dalam bahasa indonesia tentunya.

    Inilah si penulis, yang dikenal dengan nama Jo Barret seorang lulusan sekolah hukum di George University. Setelah lulus bukannya bekerja di bidang hukum, tetapi malah pindah ke New York menjadi penulis, saat ini dia menjadi kolumnis di sebuah majalah Amerika (H. Texas Magazine), ah ... another Carrie Bradshaw. Jika dipikir-pikir tokoh Claire St. John di buku ini mirip dengan Jo Barret, selain secara fisik memang Jo Barret terlihat sangat cantik dan menarik *see the picture* (seperti yang digambarkan tentang tokoh Claire) Jo Barret dan Claire St. John sama-sama berlatar belakang sekolah hukum. Tapi , itu hanya opini pribadi saya. Mungkin jika buku ini diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama, akan digolongkan sebagai novel chicklit, karena isi dan bahasanya yang ringan untuk dibaca.
    Jo Barret dan informasi tentang buku-bukunya yang lain bisa dilihat di http://www.jobarretbooks.com

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar