Minggu, 06 Februari 2011

ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR (1st BOOK of OTORI CLAN TRILOGY)

Penulis : Lian Hearn
Penerbit : Matahati



Book Review  :

Saat pertama kali membaca resensi cerita di cover belakang buku ini, terbayang cerita-cerita SuperHero Negeri Matahari Terbit (Jepang) yang terkenal dengan ninja dan samurainya, tokoh-tokoh dalam cerita anime semacam Naruto atau Samurai X. Cerita ini mengisahkan tentang peperangan antar klan pada jaman feudal Jepang, yang berisi tentang pengkhianatan, pembalasan dendam, kesetiaan, kehormatan dan tentu saja cinta (kalimat yang terakhir ini mencopy langsung dari resensi buku).

Kisah yang terbagi dalam 3 jilid buku ini atau yang biasa disebut sebagai Trilogi (bahkan saat ini sudah muncul kisah yang ke-4, sehingga lebih tepat jika disebut Tetralogi) menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang pada awalnya bukanlah siapa-siapa, seorang anak petani yang kemudian menjadi penentu dalam konflik peperangan antar klan dalam masa jepang feodal.

Sebagai seseorang yang tidak berdarah keturunan jepang atau memiliki teman atau saudara orang Jepang, menurut saya pribadi si Penulis (Lian Hearn) mampu membangun sebuah cerita yang sangat kental dan kuat dengan adat, tradisi dan karakteristik orang jepang.

Cerita ini bermula dari seorang pemuda bernama Tomasu salah satu dari kaum Hidden (Hidden adalah semacam kepercayaan yang dianut oleh sekelompok masyarakat tertentu pada masa itu) di sebuah desa terpencil bernama Desa Mino. Kelak pemuda bernama Tomasu ini akan mendapatkan namanya yang baru yaitu Takeo setelah pertemuannya dengan salah satu pemimpin Klan Otori. Desa Mino terletak di dalam wilayah kekuasaan Klan Tohan, pada masa itu pemimpin Klan Tohan yang bernama Iida Sadamu adalah salah satu pemimpin klan yang paling ditakuti karena kegemarannya membunuh hanya untuk bersenang-senang. Dibesarkan dalam lingkungan kaum Hidden di desa terpencil yang hampir tidak tersentuh oleh peperangan dan kehidupan yang penuh dengan kedamaian, Tomasu muda tidak pernah membayangkan suatu tragedi ataupun kekejaman akan menimpa keluarga dan orang-orang di desanya.

Suatu hari sepulangnya Tomasu dari bertualang di gunung, dia menemukan hampir seluruh desanya telah terbakar, beberapa penduduk desanya salah satunya adalah ayah tirinya telah dibantai para pasukan Klan Tohan, sedangkan penduduk desa yang lain termasuk ibu dan kedua saudari tirinya menghilang. Terdorong oleh keinginan untuk menemukan ibu dan kedua saudari tirinya Tomasu masuk ke dalam desa menuju Kuil yang terletak di tengah desa dimana sekelompok orang asing berkumpul dan ditengah kuil tampak sesosok mayat yang tercabik-cabik, dialah pemimpin kaum Hidden. Terkejut dan ketakutan dengan situasi yang dihadapinya Tomasu bermaksud bersembunyi dari para pasukan Klan Tohan, di saat yang sama muncul pemimpin dari Klan Tohan Iida Sadamu yang mengenakan baju zirah hitam. Sosok yang sudah sejak lama menyebarkan rasa takut hanya dari cerita yang terdengar semakin terlihat menakutkan ketika Iida Sadamu menemukan seorang anak pemuda dari Kaum Hidden lolos dari pembantaian malam itu dan mulai menghunuskan pedangnya untuk mengakihiri hidup Tomasu. Suatu keberuntungan dan juga kesialan menimpa Tomasu saat dirinya berusaha mengelak dari terjangan pedang Iida Sadamu, sesaat sebelum tebasan pedang Iida Sadamu mengenainya dan membelah udara menjadi dua bagian, Tomasu menyerang kuda tunggangan yang dinaiki oleh Iida Sadamu yang menyebabkan Iida Sadamu kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Terlepas dari maut yang hampir merenggut nyawanya Tomasu bernafas lega namun di saat yang sama dia telah menyebabkan pemimpin Klan Tohan terjatuh dari kudanya. Perbuatan penghinaan semcam itu tidak akan dapat termaafkan dan hanya kematian yang dapat menggantikannya. Tomasu belum ingin mati, sehingga dia lari sekuat-kuatnya menuju hutan untuk menghindari pengejaran para pasukan Klan Tohan.
Terkucilkan dari kehidupan di luar desanya karena lokasi Desa Mino yang terpencil, membuat tomasu tidak mengetahui tentang politik dan perang antar Klan. Dibesarkan di tengah kaum Hidden Tomasu diajarkan untuk selalu memaafkan dan dilarang untuk membunuh sesama. Namun yang terjadi pada malam itu di Desa Mino mengobarkan dendam di hati Tomasu, untuk membalaskan kekejaman yang dilakukan Klan Tohan terhadap penduduk desanya, ayah tirinya, pemimpin kaum Hidden, dan ibu serta kedua saudari tirinya yang belum jelas nasib dan keberadaannya.
Tomasu terus berlari menuju hutan, di belakangnya orang-orang Tohan mengejarnya, tiba-tiba ada orang yang muncul di depannya menghadang tepat di tengah jalan. Orang2 Tohan semakin dekat, sementara orang asing itu mencengkeram Tomasu. Ketika orang Tohan meminta orang asing tersebut yang dari pakaian terlihat seperti bangsawan untuk memberikan Tomasu kepada mereka, orang asing tersebut menolak dan melawan orang2 Tohan itu dengan tebasan pedangnya, seketika itu juga memenggal kepala orang2 yang mengejar Tomasu.
Merasa telah diselamatkan nyawanya oleh orang asing yang menyebut dirinya sebagai Otori Shigeru salah satu pemimpin Klan Otori di Hagi, Tomasu membaktikan hidupnya kepada Otori Shigeru, sebagai balas jasa karena menyelamatkan nyawanya.

Mulai saat itu demi melindungi dirinya karena pernah menjadi bagian dari kaum Hidden, Otori Shigeru mengganti nama Tomasu menjadi Takeo (Tomasu adalah nama yang umum dipakai oleh kaum Hidden, sehingga seseorang mudah dikenali sebagai kaum Hidden).
Di antara air terjun dan puncak gunung, Tomasu kehilangan nama yang diberikan ibunya sejak lahir dan menjadi orang baru (Takeo) serta menyatukan takdirnya dengan Otori.


Diceritakan kembali oleh : Lila Fitria
(Sekelumit awal cerita dari rangkaian cerita Across the Nightingale Floor yang luar biasa)


Tidak lupa saya selipkan resensi dari buku aslinya :

Di kastilnya di Inuyama, Lord Iida Sadamu, pemimpin Klan Tohan yang kejam, memandangi nightingale floor miliknya yang megah. Tak seorang pun mampu melintas di atasnya tanpa membuat lantai itu berbunyi.

Namun ada seorang anak muda, Takeo, yang memiliki kemampuan luar biasa, pendengaran yang sangat tajam, mampu berada di dua tempat sekaligus, dan bisa menghilang. Ia berhasil melintasi lantai itu tanpa berbunyi, bukan hanya untuk membalas dendam atas kematian keluarganya, tapi juga untuk menyelematkan gadis yang ia cintai.

Sebuah kisah di jaman feodal jepang tentang peperangan antar Klan, pengkhianatan, pembalasan dendam, kesetiaan, kehormatan dan cinta.

4 komentar:

  1. sering2 nulis Lil, jadi aku ga perlu beli buku buat ngerti isi critanya #sindrommatabolor ^__^

    BalasHapus
  2. hohoho dasar, tpi aq gag akan ngasih akhir cerita. itu tugas pembaca bukunya buat nyari akhir ceritanya :P

    BalasHapus