Red Thread of Destiny atau disebut juga Red String of Destiny, dalam terjemahan bahasa Indonesia disebut benang merah takdir adalah sebuah legenda yang dipercayai dalam kebudayaan Asia Timur. Hasil telusur di google via wikipedia legenda benang merah memang berasal dari China. Dalam budaya China dipercayai, bahwa ada benang merah yang mengikat jari setiap orang dengan jodohnya. Benang merah ini tak terlihat, walaupun harus melalui perjalanan hidup yang berliku-liku sepasang anak manusia yang telah ditakdirkan untuk berjodoh ini akan bertemu dan saling jatuh cinta. Dalam cerita komik Jepang benang merah takdir sering digambarkan melingkar di jari kelingking. Benang merah ini bisa kusut, dan meregang namun pada akhirnya akan berujung pada jari kelingking pasangannya.
Seandainya benang merah ini dapat dilihat oleh mata kita, saya yakin pasti kita akan banyak menjumpai orang-orang yang sibuk menggulung benang merah miliknya demi mengetahui jari milik siapakah yang terikat di ujung benang lainnya, hehe.
Saya pribadi percaya bahwa setiap pilihan yang kita pilih baik di masa lalu ataupun sekarang menentukan masa depan kita. Dan setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita bukan semata-mata kebetulan (saya tidak setuju dengan adanya kebetulan). Setiap kejadian itu pasti ada maksud dan tujuannya. Dalam pemikiran saya sama seperti menyusun puzzle, setiap kali kita menyelesaikan satu puzzle, ternyata puzzle yang kita selesaikan tersebut merupakan potongan dari puzzle yang lebih besar yang harus kita selesaikan juga. Dan begitu seterusnya. Dan kalau bicara tentang jodoh atau pasangan yang ditakdirkan untuk menjadi pasangan kita, aah .. saya hanya heran kenapa disebut benang merah kalau keyataannya benang tersebut tidak bisa dilihat alias transparan. Bukankah lebih tepat kalau disebut benang transparan ? (just kidding).
Ada sebuah drama jepang yang berjudul Akai Ito, bercerita tentang dua orang anak manusia yang menjalani hidup berliku-liku penuh dengan kesulitan hingga mereka memenuhi takdirnya, untuk menjadi pasangan satu sama lain. Sebuah kalimat yang sangat menyentuh menjadi pengantar drama tersebut yang menggambarkan bagaimana benang merah menjadi penghubung sepasang kekasih, bahkan sebelum mereka menyadarinya :
"Tuhan telah membuat kau dan aku terpaut lewat benang merah yang
panjang... dalam sebuah ikatan takdir tak terlihat dan tanpa peta...
Hingga nanti aku akan jatuh cinta saat bertemu denganmu... "
Karena saya penyuka dorama, ada satu ungkapan menarik dalam satu judul drama Korea yang berjudul Creating Destiny. Drama yang bercerita tentang dua orang anak manusia yang telah dijodohkan sejak masih kecil oleh kedua orang tua mereka, namun terhalang oleh pasangan mereka masing-masing. Perjodohan bukanlah sesuatu hal yang bisa diterima dengan sukarela dan terkesan sangat kuno di jaman modern saat ini. Namun ketika salah satu dari mereka ditanya kenapa dirinya sangat bersikeras menolak perjodohan tersebut, dia menjawab : "Tentu saja karena aku mencintai pasanganku". Dan saat gadis itu ditanya apakah dia yakin bahwa laki-laki yang menjadi pilihannya adalah "the one" yang diciptakan untuknya.
"Saya tidak tahu. Akan lebih baik jika jawabannya itu 'tertulis dengan jelas' di kening mereka' ".
(Saya yakin tidak seorang pun mau jidatnya dicoret-coret pake spidol :) )
Jadi, itulah benang merah, kadang kusut, kadang terjalin dengan benang lain, kadang meregang, tapi tidak akan pernah putus. Yang perlu dilakukan hanyalah memeriksa jari kelingking orang-orang di sekitar kita, mungkin ada ujung benang merah milik kita terikat di jari kelingking-nya, hahaha.
Duh, ini legenda udah sering banget denger. Tapi emang, so sweet banget deh
BalasHapuskeren yaa
BalasHapuslegenda nya so sweet banget, hehe :3
BalasHapusKalo kita salah pilih pasangan yang benang merahnya bukan sama kita,
BalasHapusGimana nasib pasangan yang benang merahnya sama kita ? :/
so sweet
BalasHapus