Selasa, 15 Februari 2011

I was a Rat or The Scarlet Slippers

Penulis      : Philip Pullman
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama



Ada beberapa kata untuk menggambarkan buku ini : lucu, kreatif, penuh pesan moral dan tentu saja menyuguhkan hasil akhir tak terduga. I Was a Rat or The Scarlet Slippers adalah karya lain dari Philip Pullman, penulis Trilogi His Dark Materials.

Berkisah tentang seorang anak laki-laki yang muncul secara tak terduga di depan pintu rumah pasangan suami istri lanjut usia Bob dan Joan, kata pertama yang terucapkan olehnya adalah I was a rat (aku dulu tikus). Roger, begitu dia disebut oleh pasangan tua tersebut seperti nama anak laki-laki yang tidak pernah mereka miliki. Siapakah Roger ? Apakah dia tikus ? Ataukah hanya seorang anak laki-laki yang merasa dirinya seperti tikus ?
Melalui hipotesa dan kesimpulan yang dilakukan para ahli dan ilmuwan kerajaan, Bob dan Joan berusaha menemukan jati diri Roger mulai dari tempat pelaporan anak hilang, kantor polisi, rumah sakit hingga sekolah dasar. I was a rat, aku dulu tikus, kata Roger kepada semua orang yang dia temui, mengantarkannya pada tempat-tempat baru beserta petualangan menyenangkan dan menyedihkan setelah dia meninggalkan selokan di bawah pasar tiga minggu yang lalu. Berperan sebagai monster tikus di beberapa acara karnaval kota, berkomplot dengan para gerombolan pencuri kecil, dan tentu saja yang paling menyenangkan diantara semuanya, makan semangkuk susu dan roti di ruang makan pondok Bob dan Joan. Terhimpit antara keyakinannya bahwa dia dulu tikus, dan anggapan masyarakat tentang dirinya sebagai seorang monster jadi-jadian yang berbahaya bagi orang lain, serta kasih sayang Bob dan Joan yang menganggapnya seperti anak mereka sendiri, Roger harus menentukan pilihannya. 

Sekilas cerita dalam buku ini mirip dengan petualangan Pinokio, anak laki-laki yang hidup dari sepotong kayu setelah mendapat kebaikan peri. Namun pada ujung cerita Philip Pullman memberikan kejutan dengan menyuguhkan pesan moral bahwa kadangkala sebuah keinginan itu tidak selalu berakhir seperti yang diimpikan.

Resensi asli bukunya bisa dibaca disini :

"DULU AKU TIKUS!"

Begitu kata Roger. Mungkin omongannya benar.

Tapi makhluk apa ia SEKARANG?

Monster mengerikan yang gentayangan di gorong-gorong?

Koran Daily Scourge yakin begitu.

Tontonan di pasar malam?

Itulah dirinya bagi Mr Tapscrew.

Maling lihai?

Itulah yang diharapkan Billy.

Atau ia cuma anak laki-laki biasa, walaupun kebiasaannya mirip tikus? Hanya tiga orang memercayai versi ini. Dan hanya seorang yang tahu siapa sebenarnya Roger.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar