Ones of Kahlil Gibran poems ...
Untukmu yang selalu Kucintai,
Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepadaKu, bercerita,
meminta pendapatKu, mengucapkan sesuatu untukKu
walaupun hanya sepatah kata.
Atau berterima kasih kepadaKu atas sesuatu hal yang
indah
yang terjadi dalam hidupmu pada tadi malam, kemarin, atau waktu
yang lalu....
Tetapi Aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja...
Tak sedikitpun kau menyadari Aku di dekat mu.
Aku kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
Aku tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu,
tetapi engkau terlalu sibuk...
Di satu tempat, engkau duduk tanpa melakukan apapun.
Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu.
Aku berpikir engkau akan datang kepadaKu, tetapi engkau
berlari ke telepon dan menelepon seorang teman untuk sekadar berbual-bual.
Aku melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku
menanti dengan sabar sepanjang hari.
Namun dengan semua kegiatanmu Aku berfikir engkau terlalu sibuk
untuk mengucapkan sesuatu kepadaKu.
Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke
sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara
kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
sedikitpun menyapaKu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKu
dengan lembut sebelum menjamah makanan yang kuberikan,
tetapi engkau tidak melakukannya.....
Ya, tidak mengapa, masih ada waktu yang tersisa dan
Aku masih berharap engkau akan datang kepadaKu,
meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya
seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menghidupkan TV, Aku
tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak,
hanya engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak
waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun
dan hanya menikmati siaran yang ditampilkan, hingga waktu-waktu untukKu dilupakan.
Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau menikmati
makananmu tetapi kembali engkau lupa menyebut namaKu
dan berterima kasih atas makanan yang telah Kuberikan.
Saat tidur Kufikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ke tempat tidurmu dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKu kau sebut. Tidak mengapa karena mungkin
engkau masih belum menyadari bahwa Aku selalu hadir untukmu.
Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
Aku bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
Aku sangat menyayangimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata darimu,
ungkapan isi hatimu, namun tak kunjung tiba.
Baiklah..... engkau bangun kembali dan kembali Aku
menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan
memberiKu sedikit waktu untuk menyapaKu...
Tapi yang Kutunggu ... ah tak juga kau menyapaKu.
Subuh, pagi, siang, sore, malam dan subuh lagi
kau masih tidak mempedulikan Aku.
Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, tak ada
pula harapan dan keinginan untuk sujud kepadaKU....
Apakah salahKu padamu ...?
Rezeki yang Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan,
Harta yang Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan,
Keselamatan yang Kukaruniakan, kebahagiaan yang Kuanugerahkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKu ???
Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapaKu, memohon
perlindunganKu, bersujud menghadapKu ... Kembali kepadaKu.
Yang selalu bersamamu setiap saat,
Tuhanmu....