Minggu, 29 April 2012

Pope Joan

Penulis    : Diana Woolfolk Cross
Penerbit  : Serambi


Sebuah masterpiece itu tidak harus dilabeli dengan harga selangit. Kadangkala dengan harga yang sangat terjangkau, secara tidak terduga ada novel-novel yang layak dijadikan koleksi karena memang cerita yang disampaikan bukan hanya sekedar 'bagus', tapi juga memberikan inspirasi. Sebuah novel yang saya temukan di sebuah obral buku murah di salah satu toko buku di Surabaya dengan harga 15.000 ribu saja. Menurut saya sangat tidak sebanding dengan kisah yang dituliskan. Novel Pope Joan adalah sebuah cerita fiksi sejarah, yang membutuhkan riset selama 7 tahun, walaupun ini merupakan novel pertama penulis tetapi berhasil menjadi International Best Seller. Bahkan novel ini juga diangkat ke sebuah layar lebar dengan judul yang sama.

Ini kisah tentang kegigihan seorang perempuan yang ingin memperjuangkan cita-citanya. Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membawanya pada jalan yang sulit dan berbahaya, pada masa itu (abad ke 9 M) perempuan masih menjadi masyarakat kelas dua dibawah kaum laki-laki, dimana kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pendidikan tertutup bagi mereka. Tokoh Joanna sendiri masih diperdebatkan keberadaannya, dalam resensi novelnya sendiri Pope Joan adalah satu-satunya Paus perempuan yang pernah memerintah Vatikan, namun oleh pihak gereja hal tersebut dibantah. Diantara literatur kepausan, ada satu sumber yang menyebutkan bahwa istana paus pernah dipimpin selama 2 tahun oleh seorang perempuan yang menyamar menjadi laki-laki. Beberapa peristiwa yang tertulis pada novel ini merupakan fakta yang tertulis pada sejarah, selebihnya merupakan hasil karya penulis untuk menggabungkan beberapa peristiwa bersejarah menjadi sebuah memoar/ kisah perjalanan seorang perempuan bernama Joanna.

Joanna anak terakhir dari tiga bersaudara, putri dari seorang imam gereja di sebuah desa kecil. Kecerdasannya melebihi kedua kakak laki-lakinya. Sayangnya bakat tersembunyi Joanna tersebut tidak didukung oleh orang tuanya, karena pada masa itu perempuan dilarang untuk memperoleh pendidikan. Dengan bantuan kakak laki-laki tertuanya, Mathias, Joanna belajar membaca dan menulis, sesuatu yang sangat langka terjadi pada saat itu. Setelah Mathias meninggal dunia, seorang cendekiawan yang menyadari bakat Joanna memberikan pelajaran privat. Dari gurunya itulah Joanna belajar bahasa latin dan bahasa yunani. Sayangnya kesempatan belajar Joanna hanya sampai 2 tahun, karena sang guru harus pergi ke Yunani. Ketika seolah kesempatan mencari ilmu baginya sudah tertutup, kcerdasan Joanna membuat kagum seorang Uskup dan menawarkan kepada Joanna untuk melanjutkan pelajarannya di sebuah sekolah miliknya bersama kakak laki-lakinya John. Di sekolah itulah dia bertemu dengan seorang bangsawan muda bernama Count Gerald tuan tanah Villares, yang menjadi bapak angkatnya selama beberapa tahun.

Hubungan yang tumbuh antara Joanna dan Count Gerald semakin lama berubah menjadi sepasang kekasih. Di usianya yang menginjak remaja, Joanna dipaksa menikah oleh seorang pemuda desa akibat dari kecemburuan sang Countess Villares (istri count) kepada Joanna. Namun sebuah tragedi terjadi, di tengah prosesi pernikahan Joanna, kota Villares diserbu oleh bangsa Viking. Seluruh penduduk kota tersebut terbunuh, kastil Villares dibakar bersama penghuninya. Pada peristiwa itu Joanna kehilangan kakak laki-lakinya John. Beruntung Joanna masih sempat bersembunyi, ketika penduduk yang lain dibantai oleh orang Viking, sehingga dia menjadi satu-satunya orang yang selamat dari peristiwa mengerikan tersebut. dalam upayanya untuk melindungi dirinya, Joanna merubah identitasnya dengan menggunakan identitas kakaknya yang telah meninggal. Nama Joanna sudah mati bersama dengan penduduk kota lainnya, dan yang tersisa sekarang hanya seorang laki-laki muda bernama John, yang kelak dikenal dengan nama Bruder John Anglicus.

Joanna mengambil resiko yang bisa membahayakan nyawanya setiap saat, dengan menyamar menjadi laki-laki dan masuk ke sebuah sekolah biarawan, yang kemudian menjadi seorang tabib hebat. Selama dua belas tahun dia tinggal di kastil biarawan, namun ketika dia menderita demam dan jatuh sakit, dia memutuskan untuk melarikan diri dari kastil tersebut dan pergi ke Roma, tempat tinggal Paus. Di Roma inilah Joanna berhadapan dengan intrik politik yang kejam. Dimana kekuasaan diperebutkan, pembunuhan dilakukan bagi siapapun yang menghalangi jalan memperoleh kekuasaan. Di istana Paus, Joanna kembali bertemu dengan Count Gerald, yang telah menjadi salah seorang panglima besar Kaisar. Setelah belasan tahun berhasil menyingkirkan sisi feminisnya, di tempat yang paling berbahaya, perasaan cinta yang dulu pernah bersemi kembali menyeruak di dalam tubuh seorang perempuan yang menjadi laki-laki, bernama John Anglicus.

Official Trailer Film Pope Joan : http://youtu.be/uPjzAgrMsfY   (youtube)


1 komentar:

  1. Aq dah baca novel ini. Crita yg bagus bgt n berani. Sayang bgt dkemudian hari keberadaan Paus Joan diingkari Vatikan..

    BalasHapus