Kamis, 21 April 2011

Can You Keep a Secret (Jangan bilang-bilang, ya ... )

Penulis   : Sophie Kinsella
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Apakah kamu punya rahasia ? Yes, I have a (lot of) secret. Rahasia kecil, rahasia besar, apapun itu semua orang pasti mempunyai hal-hal yang tidak diceritakannya kepada siapa pun. Dan saya setuju tidak semua rahasia itu aman dan baik untuk diungkapkan.

Emma Corrigan, seorang marketing officer di sebuah perusahaan besar minuman kemasan (kaleng) punya banyak rahasia, seperti dia mengurangi bobot tubuh sebenarnya sebanyak 6 kg (seharusnya 59 kg diakuinya kepada pacarnya Connor beratnya 53 kg), jika teman sekantornya menyebalkan dia menyiram tanaman hias favoritnya dengan jus jeruk, dan juga sebenarnya tas bermerk Kate Spade miliknya itu palsu. (Kadangkala saya juga bersyukur orang lain tidak bisa mendengarkan pikiran-pikiran kita, betapa sangat memalukan jika kebenaran bisa terungkap dengan bebas '_'! ). 

Saat ini Emma Corrigan sedang melakukan presentasi kepada mitra baru perusahaan mereka (Panther Corporation). Dan belum lama dia duduk menghadapi klien barunya yang sedang menjelaskan panjang lebar strategi bisnis kedua perusahaan mereka, Emma sudah mempunyai rahasia-rahasia baru :
- Emma sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan laki-laki didepannya (tapi dia tetap menganguk-angukkan kepala tanda setuju), haha.
- Emma bahkan tidak bisa mengingat siapa nama laki-laki ini.
(Jujur, pernah saya merasakan apa yang dialami Emma Corrigan ini).
Seandainya drama kepura-puraan beberapa saat yang lalu terus terjadi tanpa insiden 'kecil', Emma Corrigan akan aman. Dia akan pulang dengan prestasi dan menjemput kata 'promosi' dari atasannya. Sayangnya, Emma merusaknya dengan insiden menumpahkan isi Panther Cola (produk perusahaan Emma) ke baju calon kliennya ketika sedang berusaha mempresentasikan keunggulan Panther Cola. Jadi, tidak akan ada klien baru, dan tentu saja tidak akan ada promosi untuknya dalam waktu dekat, dan yang terburuk baru saja akan menyambutnya, dia harus kembali ke kotanya naik P E S A W A T.

Pertanyaan lain, apakah kamu pernah merasa phobia terhadap pesawat ? Mmm, saya hanya ketika pertama kali naik pesawat.

Emma Corrigan takut naik pesawat (itu satu lagi rahasia milik Emma). Melakukan perjalanan dengan pesawat membuat perutnya jungkir balik. Dan beberapa gelas anggur yang dia kira dapat menekan kekhawatirannya, malah membuatnya semakin gugup. Penerbangan dari Glasgow ke kotanya yang memakan waktu beberapa menit akan baik-baik saja, dan dia akan mendarat dengan aman dan bahagia, itu yang selalu dipikirkan Emma sembari menguatkan dan menenangkan diri. Yes, it's definitely her bad heir day. Pramugari pesawat yang ditumpanginya berbaik hati dengan mengupgrade tempat duduknya ke kelas bisnis, ini semacam rasa simpati untuk sesama perempuan yang pernah mengalami bad heir day.

Teman sebelah tempat duduknya adalah seorang pria asing dengan aksen Amerika, sejenis businessman sejati, karena begitu duduk langsung mengeluarkan note book dan mulai mengontrol bisnisnya yang menggurita dari dalam pesawat yang akan lepas landas. Mulanya Emma bersikap 'cool' sampai dengan terjadi goncangan di dalam pesawat karena turbulensi udara. Wew, bisa dibayangkan bagaimana reaksi seorang phobia pesawat, ketika terjadi turbulensi udara.
Berteriak-teriak minta tolong ? untungnya tidak seekstrim itu.
Komat-kamit baca doa dan mantra ? rasanya Emma tidak akan melakukannya.
Memeluk erat pramugari pesawat atau teman sebelah tempat duduknya ? hehe, berharap saja sebelahnya aktor Johny Deep :))
Yang Emma lakukan adalah .... mengoceh. Dia terus berbicara tanpa henti sejak turbulensi udara tersebut terjadi sampai dengan pesawat mendarat dengan aman di bandara kepada teman sebelahnya, si pria asing dari Amerika. Parahnya yang selama ini dia ocehkan ternyata adalah semua rahasia-rahasia besar dan kecilnya yang selama ini tersimpan rapat di dalam kepalanya. (Menurutku kejadian macam ini kategori bencana besar). Seandainya (lagi) pria Amerika ini benar-benar orang asing yang tidak akan ditemuinya lagi dan tidak akan pernah dia kenal, maka hidup Emma akan selamat dari bencana. Tapi apa yang menantinya di tempat kerjanya menjadi skenario yang buruk.

Awal minggu Panther Corporation, kedatangan seorang tamu istimewa, seseorang yang sudah lama menyepi dari hiruk pikuk persaingan bisnis dan lebih suka menikmati hari-harinya di sebuah peternakan kota kecil. Ketika atasannya memperkenalkan si pemilik Panther Corporation, yang terkenal dengan strategi marketingnya yang mendunia, seorang laki-laki dengan ciri-ciri fisik mirip dengan laki-laki yang ditemui Emma muncul di depan semua pegawai departemen marketing Panther Corporation. Walaupun sedikit lambat loadingnya akhirnya Emma mengenali Jack Harper sebagai laki-laki asing dari Amerika yang dia temui di pesawat (bukan hanya dia temui tapi juga berbagi rahasia-rahasia Emma). Nah, di depannya Jack Harper yang kaya, ganteng, dan seksi. Lalu apakah si Jack ini masih mengingat ocehan Emma beberapa hari yang lalu ? Yes, dia mengingatnya, bahkan dengan jelas. Bencana bagi Emma, karena dalam ocehannya dia juga mengeluhkan kantornya dan beberapa rahasia yang tersembunyi di kantor Panther Corporation tersebut. AHA ! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar