Sabtu, 07 Mei 2011

Artemis Fowl (1st book)

Penulis   : Eoin Colfer
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Berawal dari perburuan di Ho Chi Minh city, Vietnam. Artemis Fowl Junior beserta pengawal pribadinya Butler, menelusuri gang-gang sempit dan tempat-tempat kotor di kota Ho Chi Minh. Sepeninggal ayahnya Artemis Junior berambisi mengembalikan kekayaan dan kejayaan keluarga Fowl. Artemis memang baru berusia 12 tahun saat itu, tapi kecerdasannya melebihi semua manusia dewasa di muka bumi. Ketika semua bos penjahat di dunia menganggap Artemis junior secemerlang pendahulunya, sebenarnya mereka telah salah menilai Artemis, karena Artemis adalah generasi baru yang kejeniusannya selalu beberapa langkah lebih maju dibandingkan semua penjahat paling licik di muka bumi.

Beberapa tahun sebelumnya, sekitar dua tahun yang lalu, penemuan Artemis tentang hal-hal aneh yang sempat dilihat manusia, seperti UFO, makhluk asing, bahkan hal-hal berbau sihir, mengantarkannya pada suatu kesimpulan bahwa ada makhluk lain yang menghuni planet bumi tepatnya suatu Kaum. Setelah pencarian lama di internet, akhirnya seorang informan di Vietnam memberikan jawaban untuk pertanyaan Artemis selama ini. Keberadaan sprite, leprechaun, peri, atau apapun sebutannya. Seorang sprite, yang sudah seratus tahun hidup di dunia manusia, menyamar sebagai seorang dukun penyembuh penyakit, memberikan informasi paling berharga yang selama ini dicari Artemis. Suatu petunjuk atau informasi tentang keberadaan Kaum, dan itu hanya tertulis di Buku Peri. Benda kotak emas seukuran korek api, dengan lembaran-lembaran kertas setipis helaian wafer yang berisi tulisan dalam bahasa Gnommish, menjelaskan tentang lokasi dan keberadaan Kaum Peri yang selama ini dicari oleh Artemis.
Sesungguhnya apa yang diinginkan Artemis dengan penemuan keberadaan  Kaum Peri ? Tentu saja ... emas, emas yang sangat banyak. Sesuai mitos leprechaun adalah sebutan manusia untuk peri yang suka mengumpulkan emas dan pertama, dan di kalangan kaum peri itu sebenarnya diambil dari kata LEPrecon, satuan kepolisian kaum peri. Dengan emas, Artemis berharap dapat mengembalikan kekayaan keluarganya yang semakin terpuruk karena kepergian Artemis Fowl senior yang tiba-tiba.

Baiklah, cukup tentang Artemis Fowl, sekarang saatnya pemeran utama lainnya dalam kisah ini mundcul, Opsir Holly Short. Bagaimana kisah pertemuan dua ras ini berawal ? Pagi yang sibuk seperti hari-hari sebelumnya, opsir Short yang selalu mendapatkan tugas menjemukan dari pemimpin satuannya Komandan Root, terbang menuju permukaan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kecil yang muncul antara kaum peri dengan manusia. Kali ini 2 troll memakan sapi-sapi peternakan penduduk. Mungkin sebuah kebetulan, kenapa Holly Short terlibat dalam insiden peperangan antara dua ras ini. Seperti halnya yang diketahui oleh Artemis dan seluruh kaum Peri, para peri tidak selamanya memiliki kekuatan sihir, suatu waktu mereka harus memperbarui kekuatan sihir mereka di suatu tempat di Irlandia. Dengan berbekal pengetahuan tersebut dan sedikit nasib baik yang mungkin akan menghampiri mereka Artemis dan Butler mengintai tempat suci yang dipercaya kaum Peri berfungsi untuk mengembalikan kekuatan sihir mereka. Malangnya pada malam itulah opsir Holly Short bermaksud memperbarui kekuatan sihirnya.

Kejadian selanjutnya seperti yang sudah pernah saya ceritakan sekilas dalam pendahuluan kisah Artemis Fowl, penculikan terhadap kaum peri pun terjadi, lebih tepatnya penculikan terhadap opsir polisi Holly Short. Kehebohan terjadi pada kaum peri, ketika salah satu opsir perempuan terbaiknya menghilang dalam tugas di permukaan bumi. Pelcakan dan pencarian insentif mengantarkan mereka pada lokasi di suatu tempat di Irlandia, lokasi terakhir terlacaknya Holly Short oleh komputer super canggih milik LEP yang dioperasikan oleh centaurus jenius bernama Foaly. Kecurigaan bahwa seorang manusia telah mengetahui rahasia peri muncul di permukaan. Keadaan aman yang selama ini tercipta karena ketidaktahuan manusia akan keberadaan kaum peri mulai terusik. Dan satu-satunya cara adalah mencegah hal itu terjadi, dengan membinasakan semua manusia yang sudah mengetahui keberadaan kaum peri.

Artemis Fowl tidak menyadari tindakannya memicu peperangan antara dua ras, peri dan manusia. Dan jika perdamaian antara penghuni bawah bumi dan permukaan bumi dapat dipertahankan, artinya itu karena kebaikan hati Artemis Fowl. Padahal seperti yang diketahui sebelumnya, dalam setiap sel dan darah Artemis mengalir ambisi untuk berbuat jahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar