Penulis : Eoin Colfer
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Masuk ke dalam petualangan kedua Artemis Fowl, artinya perang spesies antara Kaum Peri dan Manusia berhasil dihindari. Kurang lebih begitulah akhir cerita dari petualanga Artemis Fowl sebelumnya. Jika manusia dan peri berhasil menghindari pertikaian antara satu sama lain, lalu apakah sekarang mereka berteman atau bersahabat ? Jawaban dari pertanyaan itu hanya bisa ditemukan di seri-seri Artemis Fowl berikutnya, seperti halnya yang satu ini, Insiden Arktik.
The Arctic Incident dimulai dengan sedikit flashback tentang kejadian 2 tahun sebelumnya. Saat itu Artemis Fowl belum menjadi pemimpin kerajaan kejahatan di dunia. Masa kejayaan Artemis Fowl senior masih menjadi legenda. Bisnis-bisnisnya menggurita mulai dermaga-dermaga kota Dublin, hingga gang-gang sempit kota Tokyo. Artemis Fowl senior mengembangbiakkan kekayaan dengan banyak kegiatan kriminal, namun dia juga bersikeras memiliki usaha legal untuk memperbesar simpanan kekayaannya di masa-masa mendatang. Dalam perjalanannya ke Rusia dengan menggunakan kapal pribadi milik keluarga Fowl, Fowl Star, Artemis Fowl senior ingin memulai bisnis barunya di daerah dingin tersebut. Namun kejadian selanjutnya bukanlah kabar gembira tentang kesuksesan bisnis yang baru dirintisnya, melainkan kabar menghilangnya Artemis Fowl senior dengan peristiwa tenggelamnya Fowl Star. Jelas tejadi sabotase terhadap kecelakaan tersebut, sayangnya ayah Artemis Fowl tidak kunjung ditemukan hingga bertahun-tahun kemudian, sehingga asumsi tewasnya Artemis Fowl senior perlahan-lahan menjadi fakta.
Di masa kini, Artemis dikejutkan dengan datangnya berita tentang Fowl Star dari geng mafia Rusia. Artemis mulai yakin bahwa ayahnya memang masih hidup, dan saat ini keselamatannya berada di tangan mafia Rusia. Geng mafia Rusia terkenal tidak menyukai kompromi dan tdak segan menggunakan kekerasan. Ketika kesempatan untuk menemukan ayahnya datang secara tiba-tiba kepadanya, keinginan Artemis untuk menyelematkan sang ayah menjadi semakin besar. Namun, bagaimanapun Artemis hanyalah seorang bocah 13 tahun, walaupun dia bocah yang sangat jenius setelah wolgang amadeus mozart. Butler memang kuat dan bisa melindunginya saat ini, tapi menghadapi sekolompok geng mafia Rusia bukan tidak mungkin akan membuat nyawanya melayang.
Sekarang kisah beralih ke kaum peri. Kita masih menjumpai Kapten Holly Short dan Komandan Julius Root di petualangan kali ini. Telah terjadi penyelundupan senjata yang didalangi oleh para goblin dikomandani oleh pimpinan mereka yang bernama B'WKell. Kapten Holly Short mendapatkan tugas pengintaian kegiatan penyelundupan senjata tersebut, yang tentu saja tidak akan pernah berakhir dengan hanya sekedar kegiatan memantau dan menguping. Insiden tembak menembak antara para goblin penyelundup dan polisi LEP (Holly Short) tidak dapat terelakkan di sarang mereka. Salah seseorang opsir polisi tertembak dengan senjata laser selundupan para goblin. Setelah diselidiki ternyata para goblin menggunakan senjata laser LEP model lama yang sudah dimodifikasi sumber bahan bakarnya. Senjata tersebut seharusnya sudah dimusnahkan oleh LEP bertahun-tahun yang lalu. Dari bukti-bukti yang ada jelas bahwa ada orang di dalam LEP yang menjadi dalang para goblin, dan melihat dari sumber bahan bakar yang digunakan yaitu baterai, ada campur tangan manusia yang mendukung para goblin. Sebuah asumsi terbentuk di kepala polisi LEP, hanya ada satu manusia yang mengetahui keberadaan Kaum Peri dan memiliki kemampuan dan kejeniusan untuk melakukan kejahatan semacam ini. Nah, sekarang sudah jelas kedudukan Artemis Fowl di mata kaum peri. Artemis Fowl dinamai oleh kepolisian LEP sebagai musuh no 1 yang harus dihindari oleh peri manapun.
Holly Short ditugaskan untuk menculik Artemis Fowl dari rumahnya di Fowl Manor (sekarang keadaanya terbalik). Jika Artemis memang terlibat dalam kegiatan penyelundupan senjata yang dilakukan oleh para goblin, maka LEP harus tahu sejauh apa keterlibatan Artemis, dan siapa orang dalam LEP yang menjadi teman mereka. Setelah penculikan dan hasil pengetesan respon otak Artemis didapati bahwa Artemis tidak tahu menahu tentang para goblin penyelundup. Hal ini mengugurkan harapan Komandan Julius Root untuk menangkap dalang kejahatan sebenarnya. Jika Artemis bukanlah dalang sebenarnya, maka satu-satunya harapan adalah meminta bantuan si bocah jenius untuk membantu LEP mencari tahu dalang sebenarnya. Bukan Artemis namanya jika dengan senang hati bertindak demi kebaikan. Selalu saja ada harga untuk setiap usaha ataupun bantuan yang diberikan. Jika LEP membutuhkan bantuan Artemis untuk menangkap dalang penyelundupan senjata, maka Artemis membutuhkan bantuan kaum peri untuk membantunya menyelamatkan ayahnya, Artemis Fowl senior.
Berada di dua tempat yang berbeda, ketika Artemis, Holly Short, Butler dan Julius Root pergi menuju Rusia dengan misi penyelamatan Artemis Fowl senior dan melawan para mafia Rusia. Fowly si centaurus, yang bertugas mencari tahu pelaku di dalam LEP, menghadapi keadaan genting, ketika semua peralatan keamanannya tidak berfungsi, padahal sedang terjadi kudeta besar di markas besar LEP yang melibatkan seorang perwira polisi LEP dan goblin-goblin bersenjata. Ada satu lagi dalang di balik kegiatan penyelundupan senjata dan penyerangan markas besar LEP, seorang peri yang mengetahui seluk beluk keamanan LEP bahkan sampai hal terkecilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar