Minggu, 17 April 2011

High Lord (Sang Ketua Penyihir)

Penulis   : Trudi Canavan
Penerbit : Mizan Fantasi


Dari judul novelnya sepertinya sudah dapat ditebak cerita di dalam seri ketiga Trilogi Black Magicians ini tentang Sang Ketua Penyihir Akkarin. Memang tokoh utama di novel ketiga Black Magicians : High Lord adalah Akkarin dan Sonea. Namun di novel ini (yang menurut saya seri terbaik dari ketiga novel Black Magician) Kyralia akan menghadapi pertempuran dan serangan besar dari musuh lama mereka Sanchaka. Sanchaka adalah negera tetangga di luar persekutuan negara-negara. Ratusan tahun yang lalu Sanchaka pernah dihancurkan oleh Kyralia, dan akibat peperangan besar antara kedua negara tersebut Sanchaka berada di dalam kekuasaan Kyralia selama bertahun-tahun setelahnya. Namun hal tersebut tidak cukup meredakan kekhawatiran para penyihir besar Kyralia, mereka memberikan hukuman mengerikan kepada masyarakat Sanchaka, sehingga Sanchaka tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menghimpun kekuatan dan membalas dendam kepada Kyralia. Selama ratusan tahun pemahaman tersebut tertanam di dalam diri para pemimpin Kyralia dan juga para petinggi penyihirnya. Tidak lama setelah Akkarin mengetahui kenyataan yang sebaliknya, Kyralia berada di ambang kemusnahan. (Kisah pertempuran antara Kyralia dan Sanchaka ini bisa dibaca di Magician Apprentice : prekuel trilogi The Black Magician).
Pada cerita sebelumnya (The Novice), Sonea menjadi tawanan terselubung Akkarin. Sonea telah mengetahui rahasia besar Akkarin, rahasia yang apabila diketahui penyihir Kyralia yang lain akan menjadi kehancuran bagi Akkarin. Akkarin telah menggunakan sihir hitam. Lorlen dan Sonea menjalani hari-harinya dibawah pengawasan dan pengendalian Akkarin. Kebiasaan yang sama setiap hari, kata-kata yang sama setiap kali Sonea pulang ke kediaman Akkarin, urutan waktu yang sama, dan Sonea selalu menunjukkan pandangan mata yang patuh kepada Sang Ketua Tertinggi.

Namun, suatu malam, urutan kejadian tidak sama seperti malam-malam sebelumnya selama ini. Ketika Sonea pulang ke kediaman Akkarin, tidak ada sang guru yang menyambutnya setiap malam di ruang makan besar. Bahkan pelayan Akkarin pun tidak terlihat di sekitar lorong rumah. Sonea merasakan bahwa sesuatu telah terjadi, dan semakin yakin setelah terdengar ledakan di bawah rumah. Saat Sonea mengikuti asal suara, disadarinya bahwa sumber suara tersebut menuntunnya ke ruang bawah tanah, yang selama ini tak pernah dimasukinya dan tidak diijinkan untuk dimasukinya. Namun, saat itu bukan saat untuk memikirkan peraturan di rumah Ketua Tertinggi. Di dalam ruangan itu Sonea melihat seorang lelaki besar bertubuh gelap kecoklatan terluka parah dan diatasnya sosok Akkarin sedang menghisap energi terakhir milik laki-laki tersebut tepat diatas lukanya. Akkarin bukanlah seperti Akkarin yang biasa dilihat Sonea di Persekutuan Penyihir, Akkarin yang saat ini dilihatnya seperti seorang laki-laki yang baru saja bertempur habis-habisan, bajunya penuh noda darah. Jika sebelumnya Sonea hanya melihat Akkarin menghisap energi milik Takkan, yang tidak mengkibatkan kematian, saat ini Sonea melihat kematian seseorang di tangan gurunya.

Keterkejutan Sonea dengan kejadian di ruang bawah tanah milik Akkarin tidak seberapa jika dibandingkan persetujuan dirinya untuk menjadi pewaris ilmu Akkarin. Dirinya masih belum memahami sepenuhnya ketika dia menyetujui untuk mempelajari sihir hitam dari Akkarin. Baik Sonea dan Akkarin mengetahui resiko yang mereka tanggung dengan mempraktekkan sihir terlarang. Namun serangan yang menimpa Kyralia akhir-akhir ini tidak bisa mereka abaikan. Akkarin menduga pembunuhan dan serangan yang belakangan terjadi adalah ulah orang Sanchaka (baca : The Novice). Dan salah satu yang akan mereka hadapi adalah seorang wanita pembunuh bayaran dari Sanchaka.

Keberhasilan Sonea dan Akkarin menyingkirkan pembunuh bayaran dari Sanchaka, diikuti dengan petaka yang datang kemudian. Pihak berwenang dan penyihir Kyralia semakin mencurigai adanya campur tangan pihak lain, ketika mereka semakin sering menemukan mayat orang asing (Sanchaka) yang kemudian dikenali sebagai pelaku pembunuhan di Kyralia. Penelusuran mereka akhirnya mengantarkan ke markas bawah tanah milik Akkarin. Betapa terkejutnya penyihir-penyihir itu ketika mengetahui ketua tertinggi mereka beserta anak didiknya mempelajari sihir yang dilarang. Sementara itu Sonea dan Akkarin sedang mempertaruhkan jiwa mereka dalam pertempuran melawan pembunuh bayaran Sanchaka. Ketika mereka kembali ke kediaman Akkarin, kejutan besar sudah menanti mereka.

Akkarin dan Sonea dihukum pengasingan ke wilayah Sanchaka selama beberapa tahun, dan dilarang kembali ke Kyralia sebelum masa hukumannya selesai. Peluang Sonea untuk menjadi penyihir besar sirna, dan satu-satunya orang yang paling menyesalinya adalah Rothen, mantan guru pembimbing Sonea sebelum Akkarin. Dalam perjalanan panjang di wilayah Sanchaka ini Akkarin mengetahui rahasia orang-orang Sanchaka. Beberapa kelompok orang Sanchaka bermaksud membalas dendam kekalahan mereka beratus-ratus tahun yang lalu kepada Kyralia. Pembunuh bayaran yang sebelumnya ditemukan Akkarin sebenarnya adalah mata-mata yang bertugas mengukur kekuatan Kyralia. Sedikit flashback, sebenarnya dulu di Kyralia diijinkan menggunakan sihir terlarang (menghisap energi dari orang lain), namun karena pernah terjadi insiden yang mengakibatkan kematian sejumlah besar penyihir, sihir hitam dihapuskan dari seluruh pengetahuan sihir di Kyralia. Orang-orang Sanchaka masih menggunakan praktek sihir tersebut, itu sebabnya mereka menjadi sangat kuat. Jika orang-orang Sanchaka mengetahui bahwa kekuatan sihir Kyralia telah jauh melemah jika dibandingkan ratusan tahun yang lalu, Kyralia akan menjadi sasaran empuk bagi penyihir kuat dari Sanchaka. Terbebas dari peperangan selama masa-masa damai membuat Kyralia seperti seorang laki-laki tua yang menjadi semakin gendut hingga semakin sulit untuk berjalan.

Dua orang yang mengetahui rahasia penggunaan sihir hitam untuk memperbesar kekuatan (Akkarin dan Sonea) telah terusir dari Kyralia. Orang-orang Sanchaka semakin mendekat ke wilayah Kyralia dalam kelompok-kelompok kecil. Para penyihir Kyralia dari Persekutuan Penyihir tidak menyadari sedikitpun adanya ancaman serangan. Sekarang tinggal menunggu waktu hingga penyihir-penyihir dari Sanchaka itu memasuki wilayah Kyralia dan menghancurkan apapun yang mereka lewati.

Petualangan Akkarin dan Sonea dalam usahanya menyelamatkan Kyralia sangat mendebarkan. Di novel ini juga dikisahkan tentang bagaimana hubungan guru dan murid yang lebih mirip seperti penguasa dan tawanan, mulai berubah menjadi sepasang kekasih. Beberapa rahasia masa lalu Akkarin juga diceritakan disini, siapa yang menyangka jika bertahun-tahun sebelum kepemimpinan Akkarin di Persekutuan Penyihir, dirinya adalah seorang budak seorang tuan tanah Sanchaka. Ini adalah buku terakhir, dan bagian terbaik dari trilogi The Black Magician. Selamat menemukan hasil akhir yang mengejutkan.

The Novice

1 komentar:

  1. yang penasaran pengen baca novelnya, silahkan kunjungi kami di http://www.aksiku.com/2014/04/jual-novel-high-lord-sang-ketua-penyihir.html

    BalasHapus