Penulis : Michael Scott
Penerbit : Matahati
Nicholas Flamel adalah tokoh nyata yang lahir di Paris pada abad ke 14 tepatnya pada tahun 1330. Dia adalah seorang ilmuwan tepatnya seorang alkemis yang sangat termasyhur di masanya. Alkemi adalah perpaduan dari ilmu kimia, botani, kedokteran, astronomi dan astrologi. Beberapa ahli berpendapat alkemi sebagai dasar dari ilmu kimia modern saat ini. Reputasi Nicholas Flamel sebagai seorang alkemis besar di negara-negara Eropa pada masa itu tidak lepas dari rumor-rumor misterius yang mengiringi karirnya. Belum ada bukti sampai saat ini yang mendukung rumor-rumor tersebut bahwa Nicholas Flamel memiliki rahasia yang dapat mengubah logam biasa menjadi emas murni, batu menjadi bongkahan berlian, bahkan rahasia ramuan untuk hidup abadi.
Tokoh Nicholas Flamel sudah beberapa kali saya jumpai digunakan dalam cerita di buku-buku fiksi fantasi, diantaranya Septimus Heap : Physik dan Harry Potter : The Sorcerer Stones. Dalam kedua buku tersebut Nicholas Flamel disebutkan sebagai seorang ilmuwan yang mampu membuat dirinya menjadi manusia abadi dan tetap awet muda dengan menciptakan sebuah ramuan khusus. Karena itulah ketika saya mulai membaca buku ini saya menduga buku ini akan bercerita tentang misteri ramuan abadi Nicholas Flamel atau kisah logam yang dapat berubah menjadi emas. Sebelum saya menyelesaikan halaman pertama dari bab satu, ada catatan penulis di bagian paling akhir buku, disanalah saya mendapatkan bahwa cerita yang sesungguhnya terangkai dalam buku ini bukanlah tentang rahasia keabadian Nicholas Flamel, tetapi tentang mitos/legenda sepasang remaja kembar.
Pada beberapa buku fiksi fantasi seperti The Bartimeus Trilogy, Septimus Heap, Harry Potter, bahkan Lord of The Ring, penulis menciptakan sebuah dunia baru lengkap dengan detail-detailnya diluar dunia nyata yang ada. Namun tidak begitu dengan buku ini, rangkaian kisahnya tersusun atas fakta sejarah dan mitos atau legenda yang berkembang di masyarakat sampai dengan saat ini. Untuk memperjelasnya lebih baik saya ceritakan garis besar cerita The Secrets of Immortal Nicholas Flamel.
Nicholas Flamel dan istrinya Paranelle Flamel (keduanya tokoh nyata yang memang pernah hidup di dunia ini pada abad ke 14 dan berasal dari Perancis) adalah sepasang manusia abadi. Keabadian mereka diperoleh dari ramuan abadi yang membuat sepasang suami istri ini panjang umur dan tetap terlihat sama seperti pertama kali meminum ramuan abadi tersebut. Nicholas Flamel menjadi manusia abadi sejak dia menemukan Buku Abraham (Abraham the Magus) yang ternyata di dalamnya berisi ramalan-ramalan tentang masa depan dan rahasia tentang ramuan abadi. Buku Abraham the Magus ini disebut dengan Codex. Nicholas Flamel secara tidak sengaja menemukan buku tersebut ketika dia masih bekerja sebagai penerjemah dan penyalin buku pada masa hidupnya (hal tersebut adalah fakta). Selama bertahun-tahun kemudian Nicholas Flamel dan istrinya menghabiskan masa hidupnya untuk menterjemahkan buku Abraham (codex) dan mencari tahu rahasia-rahasia serta ramalan-ramalan yang tertulis di dalam buku tersebut.
Lebih dari 600 tahun kemudian setelah Nicholas Flamel menemukan Codex, di abad ke 21, suami istri Flamel telah berpuluh kali berganti nama, berganti profesi dan berpindah tempat demi menyembunyikan usia mereka yang mencapai lebih dari 600 tahun serta kebenaran bahwa mereka adalah manusia abadi. Sesungguhnya Nicholas Flamel telah menjadi penjaga Codex sejak dirinya secara tidak sengaja menemukan buku tersebut. Di dunia ini bukan hanya Nicholas Flamel dan istrinya yang mengetahui tentang Codex, tetapi ada beberapa orang tepatnya manusia abadi lainnya yang mengetahui tentang buku berharga tersebut, tentu saja hal tersebut mengakibatkan Codex menjadi rebutan. Selama 600 tahun Nicholas Flamel menjadi pelindung Codex dari incaran pihak-pihak jahat yang berusaha memanfaatkan Codex untuk tujuan kejahatan. Salah satunya adalah Dr. John Dee, seorang manusia abadi yang sudah ratusan tahun berusaha mendapatkan buku tersebut.
Dr. John Dee adalah tokoh nyata yang hidup pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I Kerajaaan Inggris. Pernah menjadi penasehat utama dan orang yang sangat penting pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Dr. John Dee sangat disegani oleh pimpinan negara-negara Eropa lainnya. Selain seorang ilmuwan besar, Dr. John Dee juga seorang agen rahasia sang ratu yang selalu menuliskan kode 007 pada setiap surat sandi rahasianya. (Tokoh ini juga yang mungkin menginspirasi Ian Flemming menciptakan James Bond). Namun pada kisah di buku ini Dr. John Dee menjadi salah seorang tokoh antagonis musuh bebuyutan dari Nicholas Flamel, walaupun pada kenyataannya Dr. John Dee sangat mengagumi Nicholas Flamel, terbukti dari banyaknya buku Nicholas Flamel yang dikoleksi olehnya.
Musuh bebuyutan Nicholas Flamel, Dr. John Dee mendapatkan keabadiannya dengan menjadikan dirinya pelayan bagi makhluk yang memiliki kekuatan gelap. Makhluk ini disebut Tetua Gelap, mereka adalah ras yang hidup sebelum kemunculan manusia pertama di muka bumi ini. Dan tetap hidup sampai dengan saat ini dalam alam bayangan ciptaan mereka sendiri. Sebagian tetua memiliki ambisi jahat untuk kehancuran umat manusia.
Pencarian Dr. John Dee terhadap Codex dan pengejarannya yang berlangsung ratusan tahun pada Nicholas Flamel adalah atas perintah Tetua Gelap. Lalu kenapa Codex ini sangat penting bagi Dr. John Dee dan para Tetua Gelap jika hanya untuk mendapatkan ramuan keabadian, mereka sendiri telah memiliki keabadian selama ribuan tahun. Karena itulah novel fiksi ini tidak bercerita tentang rahasia ramuan keabadian Nicholas Flamel yang tertulis dalam buku Abraham (Codex) namun tentang ambisi para Tetua Gelap untuk menghancurkan umat manusia dan mengembalikan kejayaan ras mereka pada masa lampau. Buku Abraham yang berisi ramalan-ramalan masa depan memuat informasi untuk mewujudkan hal tersebut.
Pencarian Dr. John Dee terhadap Codex dan pengejarannya yang berlangsung ratusan tahun pada Nicholas Flamel adalah atas perintah Tetua Gelap. Lalu kenapa Codex ini sangat penting bagi Dr. John Dee dan para Tetua Gelap jika hanya untuk mendapatkan ramuan keabadian, mereka sendiri telah memiliki keabadian selama ribuan tahun. Karena itulah novel fiksi ini tidak bercerita tentang rahasia ramuan keabadian Nicholas Flamel yang tertulis dalam buku Abraham (Codex) namun tentang ambisi para Tetua Gelap untuk menghancurkan umat manusia dan mengembalikan kejayaan ras mereka pada masa lampau. Buku Abraham yang berisi ramalan-ramalan masa depan memuat informasi untuk mewujudkan hal tersebut.
Ras Tetua menjadi penguasa bumi ribuan tahun sebelum manusia muncul di muka bumi. Mereka hidup di Danu Talis, sebuah benua daratan yang membentang dari benua Afrika hingga Amerika Selatan. Legenda/mitos manusia saat ini menyebutnya sebagai Kerajaan Atlantis. Pada masa pemerintahan Ras Tetua teknologi sangat maju bahkan ketika manusia pertama mulai muncul di muka bumi, para Tetua menjadi sosok dewa-dewi yang mereka sembah dalam berbagai perwujudan kebudayaan seperti dewa dewi bangsa Mesir, Yunani, maupun kebudayaan pra sejarah lainnya. Kehancuran ras Tetua akibat pertempuran besar antara sesama Tetua penguasa yang mengakibatkan tenggelamnya Danu Talis, tempat tinggal mereka dan menyebabkan mereka menyingkir dari permukaan bumi dan bersembunyi (kisah tersebut kemungkinan merujuk pada dugaan tenggelamnya kerajaan atlantis, tempat peradaban tinggi pernah terbentuk).
Pada masa abad ke 21, para tetua yang masih menginginkan kembalinya kejayaan mereka dulu disebut tetua gelap mencari segala cara untuk mewujudkan ambisinya salah satunya dengan mendapatkan codex. Namun ada satu ramalan lagi yang tertulis dalam Codex tentang sepasang kembar yang memiliki aura murni perak dan emas, terlahir dari ras manusia yang kekuatannya mampu membangkitkan ras tetua dan menghancurkan umat manusia, namun juga bisa sebaliknya. Dari sinilah muncul Josh dan Sophie Newman, sepasang kembar yang berasal dari dua telur yang berbeda (bukan kembar identik). Secara tidak sengaja mereka berdua mengenal dan bekerja di toko milik Nicholas dan Paranelle Flamel. Tanpa diinginkan mereka terlibat dalam insiden pencurian buku Abraham yang didalangi oleh Dr. John Dee, ketika kedua remaja kembar tersebut berusaha membantu Nicholas Flamel mempertahankan buku Abraham. Buku Abraham memang berhasil direbut oleh Dr. John Dee dari tangan Nicholas Flamel, namun dua lembar terakhir yang bertuliskan ramalan Abraham the Magus (salah seorang Tetua yang memiliki sihir hebat pada masa itu) tentang pemanggilan terakhir ras Tetua berhasil dipertahankan. Tanpa dua lembar terakhir tersebut Buku Abraham yang sekarang berada di tangan Dr. John Dee tidak ada artinya.
Takdir pasangan kembar Josh dan Sophie Newman terjalin erat dengan takdir Nicholas Flamel dan istrinya. Bersama-sama dengan seorang petarung Ras Tetua dari Klan Vampir yang berusia 2500 tahun bernama Scathach mereka berusaha mengagalkan rencana para Tetua Gelap dan Dr. John Dee. Namun mereka tidak memiliki waktu banyak, Sejak Buku Abraham tidak berada di tangannya, Nicholas Flamel dan istrinya Paranelle Flamel kehilangan keabadiannya. Mereka akan musnah dalam waktu 30 hari, setiap satu hari yang berlalu sama dengan satu tahun yang telah berlalu bagi pasangan abadi tersebut. Kekuatan Nicholas Flamel dan Paranelle Flamel semakin melemah seiring dengan penuaan yang mereka alami. Satu-satunya peluang yang mereka miliki adalah dengan melatih dan membangkitkan kekuatan sihir yang dimiliki oleh kembar Josh Newman dan Sophie Newman. Namun yang dapat melakukan hal tersebut dalam waktu singkat hanyalah ras tetua, sedangkan mereka sendiri tidak dapat memastikan keberpihakan para tetua lain diluar kelompok tetua gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar