Selasa, 04 Maret 2014

Inferno



Inferno adalah buku ketiga Dan Brown yang telah saya baca, sebelumnya adalah The Digital Fortress dan The Lost Symbol. Walaupun dua buku Dan Brown lainnya yang menjadi best seller dunia dengan tokoh utama yang sama yaitu The Da Vinci Code dan Angel & Demon tidak pernah sempat saya baca, tetapi saya tetap menyempatkan untuk melihat versi layar lebarnya yang dibintangi oleh Tom Hank. Setelah terpukau oleh permainan plot cerita yang disuguhkan oleh Dan Brown dalam The Lost Symbol, ekspektasi saya terhadap Inferno tentunya sangat tinggi. Saya mengharapkan alur cerita yang tidak bisa ditebak, penulisan cerita dengan sudut pandang orang yang berbeda-beda, dan misteri yang dibawa oleh cerita itu sendiri setiap kali satu teka-teki terpecahkan yang kemudian membawa kepada teka-teki berikutnya. Namun, setelah saya menyelesaikan Inferno dalam waktu 3 hari, saya merasa buku Dan Brown yang terakhir ini tidak sespektakuler buku sebelumnya.


Inferno bercerita dengan sangat detail tentang sejarah karya seni dan bangunan abad pertengahan yang ada di Florence dan Venesia. Bahkan pada beberapa bab terakhirnya juga menjelaskan tentang beberapa bangunan bersejarah di Turki seperti Hagia Sophia. Namun, nuansa thriller yang memacu adrenalin para pembacanya yang biasanya muncul dalam buku karangan Dan Brown seperti The Digital Fortress dan The Lost Symbol kurang terasa dalam Inferno. Mungkin karena saya sudah beberapa kali membaca karya Dan Brown, sehingga sudah mengantisipasi akhir cerita Inferno dalam mengungkap pelaku/tokoh antagonis dalam cerita tersebut. Singkat katanya, Inferno tidak semengejutkan seperti yang saya kira sebelumnya karena kecurigaan awal saya mengenai pelaku sebenarnya dalam cerita Inferno terbukti benar.

Sabtu, 07 Desember 2013

Ingo

Penulis   : Helen Dunmore
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

 
 
Bagaimana perasaanmu ketika tiba-tiba ayah yang kau cintai menghilang di tengah malam. Laki-laki yang selalu tersenyum padamu di tiap pagi pada suatu ketika tidak bisa kau temukan, walaupun kau mencarinya di semua penjuru rumah dan di setiap pelosok kota. Itulah yang dialami Conor dan Sapphire Trewella. Seolah-olah nasib buruk menimpa mereka begitu saja saat ayahnya menghilang di suatu malam dan tak pernah kembali lagi. Hanya satu petunjuk yang Sapphire dan Conor miliki, malam itu Ayahnya sedang ingin pergi ke pantai. Tidak ada yang tahu apa yang ayah mereka lakukan di pantai hingga laki-laki itu tidak diketemukan lagi setelahnya. Semua orang di kota tempat mereka lahir dan dibesarkan mengetahui kalau Matthew Trewella sangat mencintai laut. Dia juga memiliki sebuah kapal kecil bernama Peggy Gordon yang sering digunakannya bersama anak perempuannya Sapphire berlayar menjelajahi teluk.
 
Sehari setelah kepergian Matthew Trewella, semua tetangga keluarga Trewella mencari Ayah Sapphire dan Conor, bahkan polisi setempat juga melakukan pencarian di laut. Jika saja Matthew pada malam itu tiba-tiba berkeinginan untuk melaut dan tidak dapat kembali ke daratan karena terhadang oleh badai. Namun semua pencarian yang mereka lakukan nihil hasilnya. Matthew tidak juga diketemukan seminggu kemudian dan sebulan kemudian. Hingga pada akhirnya pihak yang berwenang memutuskan bahwa Matthew Trewella dianggap sudah meninggal.

Rabu, 26 Juni 2013

The Secrets of Immortal Nicholas Flamel : The Enchantress

Penulis   :  Michael Scott
Penerbit :  Matahati



The Enchantress adalah buku ke-enam dari serial The Secrets of Immortal Nicholas Flamel. Lebih dari 1 tahun lamanya sejak seri ke-lima serial fiksi fantasi ini diterbitkan. Melihat resensi yang tertulis di bagian belakang bukunya sepertinya The Enchantress adalah buku terakhir dari cerita perjalanan Nicholas Flamel beserta istri dan kawan-kawannya. tapi entahlah, saya sendiri baru membaca sepertiga bagian bukunya, dan kesan yang saya dapati bahwa di buku inilah beberapa misteri yang mengiringi kisah Nicholas Flamel dan yang lainnya akan terungkap.

Cerita dimulai dari terungkapnya kebenaran tentang orang tua si Kembar Emas dan Perak, yang ternyata adalah salah satu Tetua, mereka disebut sebagai Isis dan Osiris (nama dewa bangsa Mesir). Suatu fakta yang mengejutkan mengetahui bahwa orang tua si kembar bukanlah manusia yang selama ini dipercayai sebagai arkeolog yang bepergian ke pelosok-pelosok dunia untuk mencari sisa-sisa sejarah. Namun sebenarnya itu bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat teman dekat orang tua Sophie dan Josh Newman yang bernama Bibi Agnes sendiri bukanlah manusia biasa. Dia adalah Tsaglalal, salah satu manusia pertama yang dihidupkan oleh Promotheus (salah satu Tetua) dari tanah liat. Perempuan tua itu juga adalah istri dari Abraham Sang Magi, pemilik dan pembuat Codex. Sedikit saya ceritakan, bahwa setelah kehancuran Danu Talis dan perubahan Abraham Sang Magi yang membawanya pada kematian, Tsaglalal dan saudara laki-lakinya Gilgamesh memiliki tugas untuk menjaga dan mengamati kembar Emas dan Perak, Gilgamesh bertugas menjaga si anak laki-laki, sedangkan Tsaglalal bertugas menjaga yang perempuan. Itulah tugas mereka selama sepuluh ribu tahun hingga waktu yang ditentukan telah tiba.

Bisa saya katakan bahwa akhir cerita ini kembali pada permulaan, sepuluh ribu tahun yang lalu, sebelum Danu Talis hancur dan tenggelam, sebelum kembar Emas dan Perak menghancurkannya. dengan membuka gerbang/portal waktu Dr. Dee, Virginia Dare, Sophie dan Josh Newman kembali ke masa sepuluh ribu tahun yang lalu. Dan sambutan pertama yang mereka dapat adalah pertemuan Dr. Dee dengan majikan Tetuanya, Sang Isis dan Osiris, yang juga adalah orangtua si kembar, di alam bayangan bumi lebih dikenal sebagai pasangan Newman. Jika Tetua Isis dan Osiris adalah orang tua Sophie dan Josh Newman sesungguhnya, maka pertanyaannya adalah siapakah sebenarnya Sophie dan Josh Newman?

Ketika beberapa sekutu Nicholas Flamel terjebak di masa sepuluh ribu tahun yang lalu, pasangan Flamel, manusia abadi Niten dan beberapa Tetua yang memihak pada humani disibukkan oleh monster-monster yang terperangkap di Pulau Alcatraz. Walaupun pada buku sebelumnya mereka berhasil menggagalkan rencana para Tetua gelap yang ingin menciptakan teror pada manusia melalui monster-monster tersebut, namun bukan berarti bahaya sudah lewat. Waktu yang dimiliki pasangan Flamel kurang dari 24 jam, mereka kekurangan sekutu, sedangkan beberapa Tetua seperti Mars, Odin, Hel dan Promotheus telah banyak kehilangan kekuatan auranya bahkan terluka. Kabar baiknya mereka mendapat tambahan sekutu, musuh yang selama ini mengincar mereka, berbalik membantu.

Di Danu Talis sendiri situasi sedang memanas karena politik yang terjadi antar penguasa. Scatchath, Joan of Arc, Shakespeare, dan Palamedes terjebak dalam situasi yang tidak tepat. Masing-masing tokoh seperti sedang mengisi perannya masing-masing dalam peristiwa besar, menjelang kehancuran Danu Talis. Sepuluh ribu tahun yang lalu, Danu Talis belum hancur dan tenggelam, Abraham Sang Magi masih hidup, Danu Talis masih memiliki penguasa bernama Aten. Namun bagaimana cerita ini berakhir, apakah Danu Talis akan tetap hancur seperti yang seharusnya terjadi atau bisa diselamatkan?

Rabu, 19 Juni 2013

Gallagher Girls Series

Penulis    : Ally Carter
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama



Saat pertama kali melihat seri novel ini, oleh penerbitnya buku ini dikategorikan sebagai TeenLit (Chicklit versi remaja). Dalam bayangan saya isi/cerita dalam buku ini pastinya tidak jauh-jauh dari kisah percintaan remaja high school Amrik dengan segala suka dukanya. Mirip-mirip dengan serial Gossip Girls, Beverly Hills, atau Glee yang banyak menceritakan tentang kehidupan remaja Amrik pada umumnya. Ternyata ada satu nilai plus dari serial novel ini, yaitu ada unsur spy atau mata-mata dalam ceritanya, yang setidaknya agak memberi rasa yang berbeda dari novel-novel TeenLit yang lain. Bisa saya katakan kalau cerita dalam novel ini perpaduan antara serial Alias dan Gossip Girl. TV series Alias bercrita tentang kehidupan agen ganda CIA yang bekerja sebagai mata-mata di sebuah organisasi rahasia internasional, sedangkan Gossip Girls bercerita tentang kehidupan remaja (cewek) Amrik, nah pada Gallagher Girls ini perpaduan dari keduanya. Kisahnya tentang sekelompok remaja cewek yang bersekolah di sekolah khusus untuk mata-mata (spy) namun sebagaimana layaknya remaja cewek normal lainnya, kehidupan mereka pun tidak luput dari hiruk pikuk problem yang dialami remaja berumur belasan tahun, mulai dari pacaran dengan cowok keren, ciuman pertama dan kemudian putus cinta.

Gallagher Girls Series dalam versi aslinya sudah terbit dalam 6 buku, yaitu :

- Gallagher Girls #1, I'd tell you I love you, then I'd have to kill you
- Gallagher Girls #2, Cross my heart and hope to spy
- Gallagher Girls #3, Don't judge a girl by her cover
- Gallagher Girls #4, Only the good spy young
- Gallagher Girls #5, Out of sight, Out of time
- Gallagher Girls #6, United we spy

dan beberapa edisi tambahan :

- Gallagher Girls #5.5, Double crossed : A spies and thieves story
- Gallagher Girls #2.5, Heist society

Gallagher Academy, dari luar tampak seperti sekolah asrama putri untuk perempuan-perempuan kaya. Berlokasi di sebuah mansion berumur ratusan tahun milik seorang bangsawan bernama Gillian Gallagher, yang kemudian diubah menjadi sekolah, memiliki fasilitas mewah, taman indah, seragam mahal khas sekolah anak-anak orang kaya. Itulah yang diketahui orang pada umumnya. Yang sesungguhnya adalah 70% dari orang tua cewek-cewek yang bersekolah disana berprofesi sebagai mata-mata di seluruh organisasi intelijen di dunia seperti CIA dan MI6, sisanya adalah orang-orang ternama, terkenal dan terkaya di dunia. Dari luar cewek-cewek ini sama seperti remaja Amrik berumur belasan tahun lainnya, namun sesungguhnya itu adalah samaran mereka, sejatinya mereka adalah calon mata-mata, yang dididik untuk menjadi agen mata-mata.

Beberapa tokoh yang muncul di dalam novel ini adalah para cewek genius dan berbakat seperti Cammie, Bex, Macey dan Liz, mereka adalah siswi dari Gallagher Academy. Kemudian Rachel Morgan, Ibu Cammie sekaligus Kepalah Sekolah Gallagher Academy, Joe Solomon, guru kelas Operasi rahasian yang ganteng dan keren juga mempunyai rahasia dan sejarah yang kelam. Beberapa cowok yang terlibat hubungan asmara dengan Cammie seperti Josh, salah satu target/subyek Cammie dalam ujian akhir kelas operasi, dan juga Zach siswa Institute Blackthorne, sekolah khusus mata-mata untuk pria.

Cerita ini cukup lucu, menarik, dan menegangkan, mengingat sebagian buku bercerita tentang secret operation yang dilakukan tokoh-tokoh seperti Jason Bourne dan James Bond. Namun tetap dengan gaya bahasa ala TeenLit yang menggemaskan.

Selasa, 25 Desember 2012

A Bartimaeus Novel : The Ring of Solomon


Penulis             : Jonathan Stroud
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang novel ini adalah, yang pertama sesuai judulnya ‘The Ring of Solomon’ salah satu tokoh pemeran pembantu yang muncul di dalam cerita ini adalah Raja Solomon (sesuai sebutan Barat) atau bagi kita yang muslim mengenalnya sebagai Nabi Sulaiman. Tapi patut dicatat, kisah ini bukan menceritakan tentang Nabi Sulaiman sesuai kisah yang kita percayai dan tertulis dalam kitab suci, namun hanya sekedar nama dan kehebatan-kehebatannya yang diketahui orang pada umumnya.
Pada masa cerita ini berlangsung, Raja Solomon memiliki kerajaan yang besar, istana yang megah, wilayah kekuasaan yang luas mulai Mesir sampai dengan daerah Semenanjung Arab, dan satu lagi kehebatannya, mampu berbicara dengan binatang. Banyak yang berpendapat semua hal tersebut karena kekuatan sihir yang luar biasa besar yang dimiliki Raja Solomon yang bersumber dari cincin di jarinya.


Selanjutnya, mari kita mengenal pemeran utama dalam cerita ini. Dia adalah Bartimaeus. Tokoh utama buku ini adalah Jin kuno yang muncul pertama kali pada awal jaman kerajaan Sumeria. Jika dihitung sesuai saat cerita ini berlangsung kurang lebih 2000 tahun sebelumnya. Pada umumnya penampakan bangsa Jin menyeramkan dan menggetarkan manusia walaupun beberapa penyihir yang sangat ahli dalam mengendalikan mereka tidak mudah terpengaruh, sayangnya kebanyakan majikan (penyihir) Bartimaeus bukannya takut malah merasa jengkel dengan tingkah polanya yang cenderung kurang ajar. Dan dari sinilah cerita Bartimaeus ini bermula, kekurangajaran terhadap majikannya membawanya kepada Cincin Solomon.