Kamis, 08 Desember 2011

The Blonde Lady

Penulis   : Maurice LeBlanc
Penerbit : Bukune


Pernah dengar tentang Arsene Lupin? Tokoh fiksi karangan Maurice LeBlanc yang berprofesi sebagai pencuri cerdik dan sangat lihai menghindari Kepolisian Perancis hingga menjadi musuh terbesar kepolisian negara menara eiffel tersebut. Kehebatan Arsene Lupin ini konon hanya bisa ditandingi oleh kecerdikan tokoh detektif Inggris Sherlock Holmes, karya Conan Doyle. Tokoh Arsene Lupin sendiri pertama kali muncul pada tahun 1905 dan kemudian dikenal sebagai pencuri ulung yang pintar menghilangkan jejak.


The Blonde Lady, menceritakan kisah pertarungan antara dua tokoh besar, si pencuri yang lihai Arsene Lupin dengan detektif terkenal dari Inggris Holmlock Shears (dalam tulisan Maurice LeBlanc si detektif Sherlock Holmes dikenal sebagai Holmlock Shears) tentu saja yang dibantu oleh sahabatnya Wilson (dalam buku Conan Doyle sahabat Sherlock Holmes bernama Dr. Watson).

Ada 3 kasus yang saling berkaitan dalam misteri kali ini. Yang pertama munculnya dua pemilik kupon lotere yang bernilai 1 juta franc dengan nomor 514 seri 23. Yang satu seorang Professor, dan yang satunya seorang lelaki yang mengaku bernama Arsene Lupin. Kedua-duanya mengklaim sebagai pemilik sah kupon undian, sedangkan pemilik asli nomor lotere tersebut telah meninggal dan telah menjual lotere bernomor 514 seri 23 kepada salah seorang dari pengklaim nomor lotere tersebut. Kasus ini berawal dari hilangnya sebuah meja mahoni tua yang baru saja dibeli oleh Professor di sebuah toko barang bekas untuk ulang tahun anak gadisnya. Kemudian diikuti dengan pengumuman nomor lotere yang memenangkan undian sebesar 1 juta franc. Sebuah kebetulan bahwa nomor lotere tersebut dimiliki oleh si Professor, namun sayangnya Professor tersebut telah kehilangan nomor lotere itu sebelum pengumuman pemenang lotere, hanya karena nomor lotere tersebut disimpan di dalam salah satu laci meja mahoni tua yang telah dicuri dari rumahnya. Anak gadis si professor secara tiba-tiba menghilang, dan beberapa orang melihat gadis itu pergi bersama seorang wanita berambut pirang. Arsene Lupin menawarkan untuk membagi hadiah lotere tersebut sama besar, sebagai gantinya professor bisa mendapatkan anak gadisnya kembali. Polisi perancis dikerahkan untuk memasang perangkap bagi Arsene Lupin, namun seperti kedatangannya yang tak terduga, Arsene Lupin juga bisa menghilang dengan tiba-tiba.

Kasus kedua muncul ketika terjadi pembunuhan di rumah seorang Baron, saat si pelayan menemukan majikannya tergeletak tak bernyawa dengan luka sayatan di leher, kamar sang baron terlihat berantakan, namun tak ada satu pun benda berharga yang hilang dari kamar tersebut, termasuk 13 cek bernilai masing-masing 1000 franc dan sebuah cincin berlian kuno berwarna biru yang selalu melingkari jari sang baron. Namun ketika si pelayan kembali ke kamar tersebut setelah meminta bantuan kepada polisi, kamar sang baron kembali rapi seperti sediakala. Satu kejanggalan muncul kemudian, seorang perawat wanita baron yang berambut pirang menghilang saat kejadian.

Kasus ketiga, adalah pencurian cincin berlian kuno berwarna biru warisan dari Sang Baron, yang sebelumnya telah dilelang dan dimenangkan oleh seorang Countess. Setelah digelarnya perjamuan makan malam di kediaman Sang Countess, cincin berlian berwarna biru tersebut tidak ditemukan di antara koleksi perhiasan milik Sang Countess. Padahal malam sebelumnya cincin itu masih melingkar di jarinya, dan hanya terlepas pada saat Countess memainkan piano pasca perjamuan makan malam. Polisi mencurigai seorang kanselir yang berada bersama Countess, saat wanita itu bermain piano. Setelah penguntitan selama dua minggu terhadap si kanselir, polisi perancis menggeledah rumah dan barang-barang si kanselir dan menemukan sebuah cincin berlian biru didalam sebuah botol bekas sabun. Baik Kanselir maupun Countess sama - sama bersikukuh dengan argumen mereka, bahwa salah satu diantara mereka telah berbohong. Namun, seorang inspektur polisi perancis bernama Ganimard menemukan bahwa, selain kanselir ada seorang teman wanita Countess yang juga berada bersama Countess malam itu. Seorang teman wanita berambut pirang yang berprofesi sebagai makelar perhiasan berlian. Sehari setelah berita kehilangan cincin berlian biru tersebut, wanita tersebut tidak ditemukan keberadaannya.

Ada seorang wanita berambut pirang dalam ketiga kasus tersebut yang selalu menghilang tanpa jejak. Kepolisian perancis mencurigai keterlibatan Arsene Lupin dalam ketiga kasus tersebut dan menduga bahwa wanita berambut pirang tersebut adalah asistennya. Seorang detektif dari Inggris diundang untuk memecahkan kasus sulit, dan menantang si pencuri ulung Arsene Lupin dalam waktu 10 hari untuk menangkapnya. Holmlock Shears dan Arsene Lupin beradu otak saling menebarkan perangkap untuk satu sama lain. Siapa yang memenangkan pertarungan tersebut ? Apakah Holmlock Shears berhasil menangkap Arsene Lupin ? Dan, siapa si wanita berambut pirang, yang selalu muncul dalam setiap kejadian perkara ?